Sabtu, 08 Oktober 2016

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sumedang,
Dadang Romansah
Dishub dan Kepolisian harus tegas batasi truk muatan besar

KOTA-Jalan amblas yang terjadi beberapa waktu lalu di jalur Cirebon-Bandung, harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain segera melakukan pengkajian, pemerintah juga harus segera bertindak untuk membatasi kendaraan besar yang melewati jalur tersebut. Hal itu sudah tercantum dalam Pergub Nomor 22 tahun 2010.

" Itu ada Pergubnya yang menerangkan tentang angkutan berat yang melewati jalur Sumedang-Bandung, serta untuk penyelamatan Cadas Pangeran. itu angkutan berat yang boleh lewat itu muatan sumbu terberatnya (mst) tidak boleh lebih dari 8 ton. Nah ini berarti seharusnya dari Kadipaten ini sudah diatur," kata ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sumedang, Dadang Romansah, (8/10).

Dengan adanya aturan yang menegaskan jika kendaraan yang boleh melintas di jalur cadas pangeran yaitu kendaraan angkutan barang dengan muatan sumbu terberat (mst) paling tinggi 8 ton, akan menjadi tugas dari pihak Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

" Dengan adanya aturan seperti itu, berarti yang paling berperan itu ya di jembatan timbang nya. Itu akan menjadi tanggung jawab Dishub dan kepolisian. Dengan melihat jalan seperti ini, mereka harus ambil sikap tegas sesuai dengan Pergub ini," ujar Dadang.

Sementara itu, terkait kondisi fisik jalan, Dadang mendorong agar pemerintah bisa berupaya untuk mengkaji kondisi jalan. Bahkan, untuk memperbaiki jalur tersebut, harus ada pengkajin litologi tanah yang hingga kini terbilang labil. " Untuk jalur itu harus sesegera mungkin dilakukan kajian teknis, sehingga nanti ada jaminan jika jalan tidak akan amblas lagi. Dan idealnya harus ada uji Geotek, jadi nanti bisa menemukan metode yang tepat untuk membangun jalan di jalur tersebut yang sesuai dengan kondisi tanah disana. Dan itu saya yakin pemerintah pasti bisa. Itu sesuatu yang tidak bisa dihindari, kita harus cepat menanggulangi itu," tuturnya. (Bay)
Irwansyah ajak amankan amanah partai

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra,
usai menghadiri Konferensi Repdem Cabang I Kab Sumedang

KOTA-Dalam Konferensi Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Cabang I Kabupaten Sumedang, yang digelar di Gedung Koprasi Guru Sumedang (KGS), pada Sabtu (8/10), Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaen Sumedang, Irwansyah Putra, berpesan untuk berjuang tanpa pamrih. Hal tersebut dikatakannya karena sesuai dengan motto para kader PDI Perjuangan, yaitu ' Biar Gepeng Asal Banteng'.

" Saya berharap, rekan-rekan ini kalau berjuang harus tanpa pamrih. Karena apapun yang kita kerjakan semuanya untuk kepentingan warga masyarakat yang ada di lingkungan kita, umumnya di Kabupten Sumedang," kata Irwansyah, dalam sambutannya, Sabtu (8/10).

Irwansyah juga menegaskan, agar seluruh keluarga besar PDI Perjuangan yang ada di Kabupaten Sumedang dapat menjalankan amanah yang disampaikan oleh pusat. "Pusat itu memberikan amanah kepada kita, yaitu, ' Saya tidak akan pernah mementingkan diri sendiri di atas kepentingan kelompok, Saya tidak akan pernah mementingkan kepentingan kelompok di atas kepentingan partai, dan saya tidak akan pernah mementingkan kepentingan partai diatas kepentingan bangsa dan negara'. Jadi kepentingan bangsa dan negara ini di atas segala-galanya nya. Nah, ini amanah induk organisasi yang harus kita amankan secara bersama-sama, baik dari tingkat teratas hingga ke tingkat yang terbawah," ujarnya.

Selain itu, dalam menghadapi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  yang akan dilaksanakan dibeberapa daerah seperti di pulau jawa dan lainnya, akan menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat dalam menentukan suaranya.Oleh karena itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Provinsi Jawa Barat, Diah Pitaloka, menginginkan adanya pembelajaran politik terhadap para anggota Repdem Kabupaten Sumedang.

“Nuansa politik jelang pilkada saat ini sudah terasa, apalagi akan bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jawa barat. Namun, disisi lain ini harus bisa menjadi sebuah pendidikan politik bagi masyarakat pada umumnya," sebut Diah.

Diah juga mengatakan, dengan terbentuknya kepengurusan Repdem yang baru di sumedang dan merupakan organisasi sayap dibawah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan diharapkan akan menjadi organisasi yang memberikan nuansa positif bagi PDIP.

“Selain itu, tantangan bagi sayap partai adalah tak hanya memobilisasi masyarakat. Namun, Public Owernes (Kesadaran masyarakat) dalam berpolitik itu perlu disosialisasikan," tuturnya. (Bay)