Selasa, 15 November 2016

AKP Budi Nuryanto
Polisi sudah lakukan penyidikan kasus Cabul

Kota-Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di SD Cikadu, Kecamatan Situraja, sudah mulai ditangani serius oleh Polres Sumedang. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakapolres Sumedang, Kompol Rendra Oktha Dinata, bahwa kasus tersebut pasti akan ditangani oleh Polres.
" Ya kita akan tindak tegas, karena kalau masalah asusila,  itu diatur dalam undang-undang. Kita tidak akan pilih kasih," kata Kompol Rendra ketika dihubungi, Selasa (15/11).

Dalam menindak lanjuti kasus tersebut, bagian PPA Polres Sumedang, sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Salah satunya adalah dengan mencari data dari keluarga korban. " Dari PPA saat ini sedang jemput bola mencari data ke keluarga korban. Dan berdasarkan laporan, salah satu korban sudah ada LP. Dan ketika kita periksa, memang diduga sudah terjadi cabul yang dilakukan oleh oknum guru," kata Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasat Reskrim, AKP Budi Nuryanto, saat dijumpai di ruangan kerjanya, Selasa (15/11).

AKP Budi juga mengatakan, pihaknya telah menyarankan kepada keluarga korban untuk melakukan visum. Karena, salah satu yang bisa dijadikan alat bukti adalah hasil visum tersebut. " Kita sarankan untuk visum. Nanti, setelah pemeriksaan saksi-saksi, baru kita akan melakukan gelar perkara. Kita akan terus tindaklanjuti sampai 2 alat bukti terpenuhi. Jadi untuk saat ini, kita masih melakukan proses penyidikan terhadap lapiran cabul yang dilakukan oleh oknum guru tersebut," ujar AKP Budi.

Sementara itu, kasus tersebut turut menjadi perhatian legislatif yang berasal dari daerah pemilihan Kecamatan Situraja dan sekitarnya. Anggota DPRD asal fraksi PDIP, Dadang Romansah, mendorong agar pihak kepolisian terus mengawal kasus yang terjadi di daerahnya hingga tuntas. " Perlu diproses secara hukum dan ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi kejadian seperti ini sudah cukup sering terjadi. Dan saya juga berharap agar peranan orang tua juga dalam memberikan perhatian kepada anak lebih ditingkatkan lagi," kata Dadang.

Selain itu, Dadang juga meminta agar Dinas Pendidikan, turut memberikan perhatian kepada guru, khususnya dalam memberikan pembinaan dan sanksi. " Jangan sampai korp guru ini jadi jelek karena ulah seseorang," tukasnya. (Bay)
Naya Sunarya disambut baik oleh ketua DPC PDIP, Irwansyah Putra
Naya Resmi pindah ke PDIP

Kota-Politisi kawakan asal Partai Golkar, Naya Sunarya, kini resmi balik kandang di PDI Perjuangan. Hal tersebut setelah dirinya resmi disematkan oleh ketua DPC PDIP Kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra, Sabtu (12/11) kemarin. Dengan kepindahan Naya dari tubuh Golkar ke PDIP, sempat menjadi pertanyaan publik. Pasalnya, ketika berada di partai beringin, Naya sukses berkiprah di politik. Bahkan ia sempat menjadi anggota legislatif selama 2 periode.

" Ini memang bukan dadakan, tapi tentu saja berdasarkan pemikiran terlebih dahulu.
Dulu pernah di PDI P memang merupakan sejarah yang tidak bisa dihilangkan. Bagi saya, partai ini punya peran sosioning yang harus dioptimalkan. Dan PDIP ini harus jadi alat untuk perjuangan. Mudah-mudahan kembalinya saya tidak dikaitkan dengan rumah saya yang kemarin," katanya, kemarin.

Naya juga menjelaskan jika dipartai manapun ia berada, itu merupakan hak dirinya dalam berpolitik. " Ya politik merupakan sebuah pilihan dan tidak bisa di intervensi oleh siapapun. orang berpindah politik, ini bukan sesuatu yang baru. Dan ini juga bukan moment gara-gara pilkada. Saya hanya ingin memulai dari awal, dan tujuannya ingin membangun sumedang. Semua orang punya kontribusi sesuai kapasitas. Saya ingin berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan pengalaman  yang saya miliki.  Dan pengalaman itu ingin dicoba disharingkan untuk memperkuat PDIP agar tetap optimal," ujarnya.

Kembalinya Naya ke tubuh PDIP, tidak menutup kemungkinan adanya suatu keinginannya untuk kembali berkiprah di Legislatif. Bahkan mungkin juga, dengan berada di partai kuat seperti PDIP, Naya akan memilih untuk berkiprah di tingkatan provinsi. " Perjuangan itu perlu alat, bohong berjuang tanpa alat. kalau nanti saya kembali di DPRD, itu tergantung partai dan garis tangan. kalau tidak juga ya tidak apa-apa. Kita lihat apa kapasitas saya ada di level lain provinsi atau apa. Dan itu semua bagaimana partai dan rakyat saja," sebutnya.

Terkait keberadaanya Naya di DPC PDIP, Naya juga berharap Irwansyah Putra bisa maju menjadi calon bupati dari PDIP. " Sebelum memberi kesempatan kepada orang lain, sebaiknya partai memberikan kesempatan kepada internal partai untuk jadi kepala daerah. Secara pribadi saya menilai Irwansyah merupakan orang yang mampu bermetamorposis. Dia selalu mencoba merubah diri untuk menjadi lebih baik. Bahkan ia selalu ingin menjadi karakter yang disenangi orang dan itu beliau lakukan secara konsisten," tuturnya. (Bay)
Ratusan jamaah umroh Mazia Tour and Travel asal Sumedang
 tengah melakukan manasik
Mazia Tour 
and Travel siap berangkatkan 
170 Jemaah

Kota-Mazia Tour and Travel siap berangkatkan 100 jemaah umroh di Kabupaten Sumedang. Jumlah tersebut akan digabung dengan jemaah yang ada di Jakarta dan Banten sebanyak 70 jemaah. Di Indonesia, Mazia Tour and Travel sudah banyak dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan, perusahaan travel milik Habib mahdi bin Abdurochman bin Syeh Al Attos, yang kerap mengisi ceramah di salah satu acara statsiun Tv nasional tersebut, memiliki sejumlah keunggulan.

" Kelebihan di kita yang pertama, karena kita selalu memberikan keterbukaan paket kepada jamaah dengan menggunakan nilai uang rupiah. Kedua, kita memberikan pelayanan dan pengayoman kepada jamaah dengan beberapa ustadz dan para kiyai yang berkompeten. Lalu, Mazia selalu memberikan pelayanan upgrade kepada jamaah, itu guna menciptakan kenyamanan dalam beribadah," kata pembimbing senior, H Ozzan Syarkawi Alfatruk atau yang akrab dipanggil Kiyai petruk, kemarin.

Untuk pemberangkatan kali ini, Kiyai Petruk menerangkan ada paket menarik bagi para jemaah. Diantaranya, pemberangkatan kali ini jemaah akan di bawa langsung ke Mekkah terlebih dahulu. " Pada saat ini kita ke Mekkah dulu tidak ke madinah. Jadi, bedanya kita tawaf dulu atau umroh dulu. Kalau ke Madinah dulu, towaf yang pertama itu akan cape, karena perjalanan saja 6 jam. Selain itu, untuk pemberangkatan nanti kita akan pake pesawat Qatar, dan itu sangat istimewa. Pelayanannya bagus, dan itu anugrah besar bagi peserta umroh," ujarnya.

Setiap bulannya, Mazia Tour and Travel selalu memberangkatkan lebih dari 600 jamaah dengan jenis paket yang berbeda dan tanggal pemberangkatan yang berbeda tanpa jamaah harus menunggu lama untuk umroh. Dan jemaah yang tersebar di seluruh Indonesia, paling banyak berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat ( Sumedang, Bekasi dan Bandung) dan Surabaya. " Estimasi paket, biaya jamaah kita paket promo tiap bulannya berkisar Rp 20 juta hingga Rp 23 juta. Kalau paket gold Rp 26 juta hingga Rp 27 juta, sementara platinum ya lebih dari itu. Nah, para jemaah ini paling banyak yang minati itu paket promo, karena memang standar dengan kemampuan jamaah," sebutnya.

Keunggulan dari Mazia Tour and Travel turut dikatakan oleh salah seorang jamaah asal Lingkungan Angkrek, Rt 03 Rw 18, Desa Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Astri Sri Astuti. Ia mengklaim, jika pelayanan yang diberikan oleh Mazia sangat berkenan dihati para jamaah. " Saya sudah pernah menggunakan jasa Mazia sekali. Dan sekarang ini yang kedua kalinya. Alhamdulillah kesannya nyaman dan puas dengan pelayanan. Menurut saya, dari segi harga juga sudah yang paling murah. Apalagi harga promonya, saya selalu ikut yang paket promo," tuturnya. (Bay)