Jumat, 07 Oktober 2016


Salah seorang karyawati Toko Brownis Amanda menunjukan produk andalannya
Lezatnya Cheese Cream Brownis Amanda jadi Favorit

JATINANGOR- Sebagai penyandang kawasan pendidikan, sudah barang tentu kecamatan  yang berada di ujung barat Kabupaten Sumedang ini dibanjiri mahasiswa dari berbagai pelosok Nusantara yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi ternama.

Keadaan tersebut dipandang  pengusaha   sebagai peluang bisnis yang cukup  menjanjikan. Tak heran jika di sepanjang ruas jalan yang membelah kawasan  tersebut berderet sejmlah toko kue dan makanan .

    Salah satunya,  Toko  Brownis Amanda yang sudah setahun bertengger di Jalan Raya Jatinangor Nomer 422 B ini,  menawarkan berbagai brownis  yang lezat, halal dan pastinya terjangkau.

" Untuk memenuhi permintaan pelanggan, kami menyediakan berbagai macam brownis diantaranya Original, chese cream, blue berry, tiramisu , sarikaya pandan, banana bizz , green marber, dan lain-lain," kata Ali Saeful Arifin, administrasi outlet Amanda kepada Sumeks, belum lama ini

Dari sekian banyak jenis produk Amanda, kata Ali, Brownis Original paling banyak dicari pasalnya   memiliki tekstur lebih  lembut dan empuk.

" Chese cream pun termasuk salah satu yang digemari , karena bagian atasnya seratus  persen terbuat dari  keju," katanya.

Bahkan, lanjut Ali ,  sarikaya pandan  yang memiliki tekstur lebih  legit ini , sering ditanyakan para  pelanggannya yang didominasi oleh  mahasiswa .

Ia mengaku, setiap harinya tidak kurang dari lima puluh box brownis  laku terjual. " Apalagi kalau libur panjang bisa mencapai seratus box,  " katanya.

Selain beragam brownis,   toko yang bersebelahan dengan kantor kecamatan itu pun menyediakan cemilan . "  Ada keripik pisang, kripik kentang, dan sus krim, " terang  Ali.

Andini, mahasiswi asal Bekasi mengaku , toko brownis Amanda menjadi tempat favourite nya dalam belanja brwonis. " Tiap kali mau pulang ke Bekasi, pasti saya mampir dulu  ke sini , untuk sekedar  membeli oleh-oleh buat mama di rumah," katanya. (Asnur)
Program Menarik Rabbani di Hari Batik Nasional

Salah seorang Karyawan Rabbani Cabang Sumedang menunjukan Produk andalan Rabbani
KOTA- Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober lalu dijadikan momentum bagi Toko Kerudung Rabbani untuk memberikan fasilitas diskon bagi pengunjung yang memakai busana batik.

SPV Rabbani Bunker Sumedang, Imas siti nurjanah mengatakan, program  diskon   diberlakukan pada  hari ini, jum at (7/10) , pasalnya hari Jum at penggunaan pakaian batik banyak  dikenakan terutama sejumlah  instansi pemerintah  .

"  Bagi pengunjung yang mengenakan pakaian batik , khusus hari ini kita kasih potongan harga sebanyak 25 persen untuk semua item," katanya.

Dikatakannya, program 25 persen ini merupakan program pusat dalam memperingati hari nasional.
" Bahkan pada momen lain pun  kita selalu adakan program diskon," terangnya.

Imas menambahkan, Rabbani bukan hanya saja memproduksi kerudung, melainkan seluruh  perlengkapan busana mulai dari anak-anak hingga dewasa.    " Termasuk  baju koko dan  mukena ," katanya.

Dikatakan imas, Baju Kemeja  Koko ( Kemko ) Rabbani merupakan baju koko kedua setelah pakaian batik.
" Artinya baju koko buatan Rabbani bukan hanya pakaian untuk sholat saja, tapi  sudah banyak dikenakan pada acara-acara formal," katanya.

Karena Kemko Rabbani, lanjut Imas , memiliki model yang moderen, meskipun baju taqwa namun lebih condong ke kemeja yang modis.   " Tidak jarang mereka kenekan pada saat acara rapat atau acara resmi lainnya," terangnya. (Asnur)
Kepala Sekolah SD Pasanggrahan 1, Nunung Kuswati
salah seorang anggota PGRI yang menjadi korban Longsor
Anggota PGRI yang jadi korban Bencana Longsor alami trauma 

KOTA-Korban bencana dari anggota PGRI hingga hari ini bertambah menjadi 24 korban. Sebelumnya, yang tercatat dan telah dilaporkan ke PGRI pusat baru mencapai 22 korban. Dari 24 korban bencana tersebut, 2 diantaranya mengalami kerusakan parah pada kediamannya. Sementara sisanya hanya terkena dampak.

" Besok sekretaris PGRI akan diutus rapat ke provinsi untuk membahas masalah tersebut. Nanti akan didampingi oleh perwakilan dari PGRI kecamatan Sumedang Selatan yang kebetulan ada diwilayah bencana," kata Ketua PGRI Kabupaten Sumedang, Dedi Suhayat, Jumat (7/10)

Sementara itu, anggota PGRI Kabupaten Sumedang yang menjadi korban bencana longsor, Nunung Kuswati (55) yang juga seorang Kepala Sekolah SD Pasanggrahan 1, menuturkan, belum
adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumedang.

" Dari pemerintah belum ada pembicaraan apa-apa. Sementara untuk mengajar ya tetap harus berjalan. itu makanya para korban yang merupakan rekan kita  harus ngungsi ke keluarga bahkan hingga ada yang ngontrak. Itu karena memang tugasnya harus tetap mengajar," ujarnya.

Oleh karena itu, memperhatikan anak didiknya merupakan salah satu alasan dari Nunung untuk tidak ikut mengungsi.
" Saya tidak ikut ngungsi, sekarang saya tidur  dirumah sodara yang ada di didekat rumah saya dan terbilang aman," kata Nunung.

Nunung juga membeberkan sejumlah kerusakan yang ada dirumahnya. " Keruksakan ada di bagian belakang, dan lantai juga sudah terkelupas, bahkan sampai kelihatan menjorok ke atas sekitar 20 cm. Selain itu, benteng rumah juga retak-retak," sebutnya.

Hingga saat ini Nunung dan para korban lainnya merasa trauma untuk menempati tempat tinggalnya. Dikarenakan khawatir akan terjadi lagi longsor. Selain itu, ia juga berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

" Saat ini saya trauma untuk tinggal dirumah. Saya, kalau dirumah jadi tidak tenang, apalagi tinggal sama suami saja. Saya berharap sama dengan yang lainnya, ingin direlokasi. Tapi kan kita juga nunggu kabar dari hasil pengujian dulu, kalau tidak layak ya pindah saja," tuturnya. (Bay)
Jalur Cirebon-Bandung yang ada di Kecamatan Tomo
Terputus akibat kondisi tanah yang labil

Jalan Amblas, 5000 Pelanggan PDAM tak terairi

KOTA-Imbas jalan amblas yang terjadi di jalur nasional Cirebon-Bandung, tepatnya di Blok Cireki, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, dapat dirasakan juga oleh para pengguna air PDAM. Sekitar 5000 lebih pelanggan yang ada di dua Kecamatan, yakni Tomo dan Ujungjaya, terpaksa tidak bisa menggunakan air bersih tersebut.

Kepala Teknisi Lapangan PDAM Kecamatan Tomo, Djudju Kusmana, mengatakan jika pipa saluran air yang tertanam dalam tanah diwilayah tersebut ada beberapa yang patah. " Akibat jalan amblas, pipa jaringan distribusi tergerus oleh belahan tanah disebelah kiri dan kanan. Dan saluran tersebut yaitu jaringan pipa yang mengairi wilayah Kecamatan Tomo dan Ujungjaya," katanya, Jumat (7/10).

Untuk saat ini, pihak PDAM telah melakukan upaya penanggulangan dengan menggunakan pipa darurat.
" Saat ini untuk Ujungjaya, kita melakukan penanggulangan dengan menggunakan  pipa darurat. Jadi, yang semula dikubur, sekarang posisinya jadi diatas saluran air. Keruksakan untuk jalur Ujungjaya ini ada sekitar 5 batang pipa yang patah," ujar Djudju.

Sementara untuk saluran air wilayah Kecamatan Tomo, Djuju menerangkan jika proses penanggulangan akan memakan waktu cukup lama. Pasalnya, selain mengalami kerusakan yang cukup parah, pihak PDAM juga harus mengganti salah satu pipa dengan jenis pipa yang terbilang sulit dalam pemasangannya.

" Yang jalur Tomo, itu akan memakan waktu lama sekitar 1 sampai 3 hari. Alasannya, karena pipa yang digunakan itu dengan jenis DCIP yang berdiameter 200 mm (8 inch), tergerus oleh tanah. Dan itu akibatnya, sambungannya, sekitar 2 batang pipa menjadi patah dan dipindahkan secara darurat. Oleh karena itu, pipanya harus diganti sekitar 25 meter. Kesulitan lainnya ya karena itu kan berbahan steel, jadi terbilang susah pemasangannya," tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, PDAM harus rela menelan kerugian hingga mencapai Rp 10 juta bahkan lebih. " Kerugian PDAM dalam 1 x 24 jam itu bisa mencapai Rp 10 juta lebih pendapatannya. Untuk 2 kecamatan yang tidak terairi tersebut, menyebabkan banyak konsumen yang komplain. Dan selain itu, sekarang karena sedang musim hujan, kami jadi khawatir akan tergerus lagi," sebutnya. (Bay)