Senin, 24 Oktober 2016

Kabag Ops Polres Sumedang, Kompol H Setya Widodo, SH
Dari RW menuju Sumedang Satu

Walaupun Setya Widodo belum mengisyaratkan dirinya untuk maju di Pilkada 2018 mendatang, namun pergerakan para relawan yang mengatasnamakan Sambalado (Saya mah balad Widodo, Red), telah menjadi perhatian publik. Hal tersebut juga disambut antusias oleh sebagian warga yang berada di lingkungan orang yang kenal tegas dan disiplin tersebut. Selain mendedikasikan diri sebagai Kabag Ops di Polres Sumedang, Setya Widodo juga dikenal berdedikasi tinggi sebagai ketua RW oleh warga yang berada di lingkungan Dano, RW 11.
Salah seorang tetangga Setya Widodo, yang tak jauh dari rumahnya, Mayor Inf Purnawirawan Sukatmo, mengatakan dirinya dan beberapa tokoh masyarakat lainnya mengapresiasi apa yang dikehendaki oleh masyarakat Sumedang yang menginginkan ketua RW dilingkungannya maju menjadi orang nomor 1 di Sumedang. " Menurut kabar yang sudah beredar, jika pa Widodo itu didorong sebagian masyarakat Sumedang. Nah saya dan para tokoh masyarakat yang ada di lingkungan sini pun ikut mendukung. Saya apresiasi dengan apa yang dikehendaki oleh sebagian masyarakat yang mengatasnamakan Sambalado ini," katanya ketika dikunjungi di kediamannya, Senin (24/10).
Selain itu, orang yang pernah berdinas sebagai pasi intel Kodim 0610 dan pensiun setelah berdinas di Kementrian Pertahanan RI bersama mentri Purnomo Yusgiantoro, pada era SBY tersebut, menyampaikan alasan dirinya mendukung Setya Widodo menjadi Bupati mendatang. " Saya mendukung, karena memang melihat dedikasi dan motivasinya dengan melihat kemajuan Sumedang yang sangat lamban, dan melihat pengalaman berdinas di sumedang yang cukup lama. Terlebih, beliau juga mengenal sumedang dan tahu permasalahannya. Jadi menurut saya ia layak untuk ambil bagian di dalam pengabdiannya diluar kedinasan polri," ujarnya.
Selama jadi ketua RW 11, Setya Widodo dikenal memiliki komitmen dan motivasi yang jelas. Setya Widodo selalu bercerita jika dirinya berkeinginan untuk lebih memajukan dan meningkatkan kondisi lingkungan sekitarnya. Dan hal tersebut dibuktikannya dimasyarakat dengan contoh seperti adanya perbaikan drainase secara swadaya tanpa andalkan dukungan dana pemerintah dan selalu menggalakan kebersihan lingkungan.
" Disini beliau sangat bermasyarakat, mempunyai jiwa rela berkorban untuk kepentingan warga. Contoh, untuk mendukung kegiatan ulang tahun kelurahan berusaha tidak pernah membebani warga. Selain itu, ia juga turut memperjuangkan warga kepada pemerintah untuk mendapatkan pemasangan listrik gratis dan rutilahu. Dan saat ini sedang berencana untuk membangun balai RW," sebut Sukatmo yang juga menjadi ketua paguyuban warga Jawa yang telah menjadi penduduk Kabupaten Sumedang.
Sementara itu, Sukatmo juga mengenang hal-hal yang berkesan tentang Setya Widodo sebagai ketua RW di lingkungannya. " Yang paling berkesan di masyarakat itu, beliau memiliki dedikasi tinggi. Dengan karakter yang tegas, mampu mengayomi masyarakat. Dan kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan lingkungan. Oleh karena itu, akan menjadi kebanggaan bagi kami selaku warganya jika memang beliau sukses menjadi bupati Sumedang. Saya percaya, dengan modal baik dilingkungan, insyaalloh akan baik juga dilingkungan yang lebih luas lagi," tuturnya. (Bay)
Ketua DPD PAN Kab Sumedang, Ajat Sudrajat (Kanan)
PAN menilai visi misi kandidat cabup masih belum greget

Kota-Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sumedang, Ajat Sudrajat, menilai jika beberapa kandidat yang akan melenggang di Pilkada 2018, belum memiliki visi misi yang greget. Ajat menilai semua visi misi dari kandidat yang temui masih terkesan normatif.
" Dari beberapa, anggaplah kandidat yang sudah saya temui, belum ada satupun yang mempunyai visi atau program Sumedang akan seperti apa. Rek dijieun naon? Rek dijadikeun kumaha? Semua terlalu normatif," katanya melalui telepon selullar, Minggu (23/10).
Semua kandidat saat ini, masih terus membahas akan memperbaiki persoalan kebrokbrokan birokrasi, soal penyalahgunaan ijin dll. Sementara hal tersebut dinilainya sebuah lagu lama yang masyarakat pun sudah mengetahuinya. " Tapi tidak ada satu orang pun yang mempunyai konsep atau program strategis terkait Sumedang kedepan. Sumedang itu harus ada reformasi birokrasi, buat pengurusan perijinan satu atap seperti di Jogja dan Surabaya. Hal ini nantinya akan meminimalisir pungli," ujarnya.
Ajat juga menyampaikan, Kabupaten Sumedang saat ini membutuhkan ruang terbuka hijau untuk masyarakat, khususnya untuk anak-anak. " Di Sumedang Kota tidak ada ruang yang ramah buat anak, bahkan kondisi alun-akun sekalipun kan saat ini krodit," sebutnya.
Selain itu, Kabupaten Sumedang yang diketahui memiliki banyak potensi wisata, hingga saat ini masih belum tergali. Padahal, dengan potensi tersebut, jika bisa dimanfaatkan secara maksimal, itu jadi potensi PAD dan Kabupaten Sumedang bisa seperti daerah Batu Malang.
" Saya berharap orang-orang yang mau atau berminat maju di Sumedang satu itu, punya konsep, punya strategi, punya kemauan untuk melakukan perubahan demi Sumedang lebih baik lagi. Banyak PR yang harus dilakukan, Kota sudah kumuh dan semerawut. Harus ada revitalisasi pedagang kaki lima, revitalisasi pasar, terminal dan angkutan umum. Semakin lama, semakin susah untuk dibenahi dan di tertibkan," tuturnya. (Bay)

Lagi, Granat Nanas Ditemukan Warga

KOTA – Granat yang diduga masih aktif kembali ditemukan. Setelah sebelumnya Granat Manggis di Kecamatan Cimalaka yang sempat mengegerkan warga. Kali ini para pekerja proyek jembatan penghubung Rancapurut di Kecamatan Sumedang Utara, dikagetkan dengan ditemukannya sebuah Granat oleh salah seorang pekerjanya, Sabtu (22/10).
Setelah yakin itu adalah Granat, masyarakat yang ada di lingkungan tersebut sempat ramai karena ingin melihat. Tak tanggung-tanggung, kondisi jalan sempat macet karena warga menyemut.
” Iya, tadi sempat jadi tontonan warga disini. Mereka ingin lihat granat asli itu seperti apa. Saya juga sempat megang, dan granat itu sudah keliatan karatan,” kata salah seorang warga Dusun Cisaga Sari, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Adi Digul (36), Sabtu (22/10).
Adi juga menerangkan, konon sepanjang jalur sungai Cipeles sempat dijadikan tempat latihan oleh tentara Belanda pada zaman penjajahan dahulu. “Kalau kata orang dulu sih begitu katanya. Bahkan yang bikin jembatan penghubung itu awalnya Belanda. Ya mungkin saja, masih ada bahan peledak lainnya yang belum ditemukan di sekitaran lokasi proyek ini,” ujar Adi.
Sementara itu, Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostia, membenarkan pihaknya telah mengamankan alat peledak berupa Granat jenis Nanas.
“Iya, pada hari Sabtu (22/10) kemarin sekitar 07.30 pagi, kami mendapat informasi adanya penemuan sebuah granat di proyek pembangunan jembatan Rancapurut. Granat tersebut pertamakali ditemukan oleh salah seorang pekerja, Aldi Saldi (26),” sebutnya.
AKP Dadang juga menjelaskan, sebelum granat tersebut dibawa oleh Polsek Sumedang Utara, pihak kepolisian sebelumnya memeriksa kondisi Granat Nanas tersebut. “Adapun kondisi granat tersebut dalam keadaan tidak utuh, detonator tidak ada, Pen penarik patah tetapi pen pemicu masih dalam keadaan terkunci. Sehingga anggota Polsek Sumedang Utara membawanya dalam keadaan aman dan terkendali,” tuturnya. (bay)
Kasubag |Humas Polres Sumedang, AKP Dadang Rostia
Marak pencurian, polres sarankan program panic button

Kota-Maraknya curanmor yang terjadi di sejumlah daerah Kabupaten Sumedang, membuat masyarakat geram dan resah. Oleh karena itu, menjadi suatu kewajiban jika kepolisian harus lebih meningkatkan lagi pelayanan keamanan. Tak hanya di kepolisian, masyarakat juga diharapkan agar bisa lebih waspada.
" Kami terus berupaya untuk bisa menekan angka curanmor disini. Tapi itu juga, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga keamanan dilingkungannya," kata Kasub Bag Humas Polres Sumedang, AKP Dadang Rostika, kepada Sumedang Ekspres, Jumat (21/10).
Dalam satu bulan terakhir, tercatat lebih dari lima kasus pencurian yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumedang. Dengan demikian, AKP Dadang menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada. " untuk pemilik kendaraan, biasakan simpan kendaraan ditempat yang terang. Kalau bisa, gunakan juga kunci rahasia dan kunci ganda. Kalau sedang berada diluar, titipkan kendaraan dilokasi parkir yang dapat dipercaya," ujarnya.
Selain maraknya pencurian kendaraan bermotor, baru-baru ini juga telah diramaikan dengan adanya pencurian dilingkungan sekolah. Seperti yang terjadi di Pamulihan dan Tomo, beberapa waktu lalu. Dan oleh karena itu, AKP Dadang juga turut menghimbau agar pihak sekolah dapat meningkatkan keamanan, baik dalam hal sarana maupun prasarana.
" Kalau bisa, ruangan TU dan Kepala Sekolah itu menggunakan teralis paten dan alarm. Selain itu, harus ada yang selalu piket pada malam hari untuk berjaga-jaga. Selain ada CCTV, sebaiknya sekolah maupun perusahaan atau object vital (Kecamatan dan Desa), menggunakan program panic button yang terkoordinasi dengan Bagian Oprasional atau Humas Polres Sumedang dan Polsek terdekat. Dengan begitu, akan memaksimalkan tugas polri dilapangan," tuturnya. (Bay)