Awel berpesan agar masyarakat Sumedang pilih pemimpin terbaik
|
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PDIP asal Kabupaten Sumedang, Drs. Agus welianto santoso. SH, |
Kota-Menjelang bergulirnya Pilkada 2018 mendatang, sejumlah kandidat sudah banyak yang muncul ditelinga masyarakat. Sejumlah pihak berpendapat, adanya suasana politik yang sudah hangat sejak saat ini, merupakan salah satu imbas dari akan berlangsungnya Pilkada serentak di tahun 2017 nanti. Dosen tetap Universitas Nusantara, Bandung, yang juga pernah aktif dalam politik, Maman Suherman, Drs. M.M.Pd, mengatakan, imbas dari akan segera berlangsungnya Pilkada serentak nanti di sejumlah daerah turut menular ke daerah lain seperti salah satunya Sumedang. Maman menilai sebagian masyarakat tampaknya sudah antusias dari sekarang.
" Pilkada serentak itu akan berlangsung pada tahun 2017 dibeberapa daerah atau provinsi di Indonesia, dan itu akan jadi pesta rakyat. Nah, hal yang menarik dari dampak pilkada serentak di tahun 2017 ini, adalah sudah mulai tampak dimanfaatkan oleh sejumlah kandidat untuk menaikan isue para bakal calon. Padahalkan di Sumedang itu Pilkadanya baru akan dilaksanakan pada 2018 mendatang," katanya, Selasa (22/11).
Terlepas dari semua itu, Maman menilai itu merupakan suatu hal yang wajar. Karena eksistensi, khususnya bagi para bakal calon akan membantu untuk menaikan popularitasnya. " Isue yang telah berkembang tentang bakal calon di Sumedang saat ini, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja. Apalagi jika memang masyarakat mengharapkan sosok bupati yang tepat. Dan saya pikir itu tidak masalah selama tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PDIP asal Kabupaten Sumedang, Drs. Agus welianto santoso. SH, meminta kepada masyarakat Sumedang untuk memilih pemimpin yang terbaik. " Rakyat harus cari pemimpin yang visioner setelah HES tidak ada. Parameter pemimpin harus memenuhi syarat UU yang telah ditentukan," kata pria yang kerap dipanggil Awel.
Awel juga menegaskan, calon pemimpin harus asli sumedang. Dan memiliki pendekatan budaya local wisdem. Hal itu dibutuhkan karena Sumedang tidak lepas dari sejarah ka sumedangan. " Kita seharusnya bisa kembalikan kota Sumedang seperti jamannya bupati DRS Sopian Iskandar dulu. Harus cari pemimpin itu yang jelas titik pamiangannya dan memenuhi sarat sorot tidak tercela. Jangan sampai cari peminpin dengan emosional pragmatis tidak jelas asal usulnya. Apalagi berpotensi kena masalah hukum," tuturnya. (Bay)