Selasa, 18 Oktober 2016

Ade Irawan
Ade Irawan masih populer di masyarakat sumedang

Kota-Mantan Bupati Kabupaten Sumedang, Ade Irawan, masih diharapkan oleh sebagian masyarakat Sumedang untuk kembali memimpin Sumedang melalui Pilkada Kabupaten Sumedang Tahun 2017  mendatang. Hal tersebut tampak dari dukungan masyarakat yang disampaikan langsung ke media sosial milik Ade Irawan.
Seperti yang dituturkan oleh salah seorang warga Sumedang asal Situraja, Asep, ia menuturkan keinginannya agar Ade Irawan bisa kembali ke Sumedang dan meneruskan program-programnya untuk memajukan sumedang. Keinginan masyarakat tersebut mencuat setelah beredar foto selfi Ade Irawan bersama Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto tersebut seolah mengisyaratkan adanya kedekatan antara AI dengan partai Golkar.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Sumedang, Yogie Yaman Sentosa, mengatakan jika masuknya AI ke partai Golkar bukan suatu hal yang tidak mungkin. " Kita siap tampung siapa saja yang mau bergabung dengan Golkar, apalagi beliau mantan bupati. Dan itu Terlepas persoalan hukum nya, kita tetap melihat beliau dari sisi pribadi dan kepemimpinanya bagus," katanya ketika dikonfirmasi Sumedang Ekspres, Selasa (18/10).
Namun demikian, hal berbeda disampaikan oleh ketua DPD PAN Kabupaten Sumedang, Ajat Sudrajat. Ia menilai jika hanya sebatas komentar di Facebook itu belum bisa menaikan elektabilitas. " Untuk Sumedang sih analisa saya pengaruh Medsos nggak sampe 10℅ kaitannya dengan Pilkada. Simpati di Medsos juga tidak mencerminkan elektabilitas. Saya riset kecil-kecilan aja dan lakukan analisa dasar. 70% teman di FB DPD PAN itu orang Sumedang. Nah dari 70℅ itu, pengguna medsos aktif paling hanya 20℅ nya," ujarnya.
Ajat juga melihat, Ade Irawan saat ini kemungkinan baru melakukan pengujian popularitasnya melalui medsos. " Analisa saya sih Pak Ade lagi test in the water aja, menguji popularitas nya sekaligus menunjukan ke "lawan politik" nya kalau saya tidak diam dan saya masih ada tetap berjuang. Ingat, kasus pak Ade itu agak kental nuansa politis nya," tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, Sumeks belum berhasil menghubungi Ade Irawan. (Bay)
Illustrasi

SLB pamulihan disatroni maling, R2 di Cimalaka juga diembat

Sumedang- Sekolah Luar Biasa (SLB) Kosera Putra, baru saja mengalami kemalingan yang diduga dilakukan oleh sekawanan pencuri.
Komplotan pencuri tersebut, berhasil menggasak beberapa barang berharga milik SLB yang berada di Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan. Namun demikian, kasus tersebut dapat diketahui ketika petugas sekolah hendak membuka sekolah, serta ruangan kelas yang kedapatan beberapa ruangan sudah dalam kondisi berantakan.
Kepala Sekolah SLB Kosera Putra, Sunarya, melalui salah satu guru Rukmana, membenarkan adanya kejadian tersebut.  " Kami terkejut dengan ditemukannya perlengkapan pembelajaran yang berantakan. Serta beberapa barang elektronik yang hilang juga sepertinya dibawa oleh pencuri. Adapun barang yang hilang itu adalah seperangkat Komputer, dan mesin Blander," katanya, Senin (17/10).
Rukmana juga mengatakan, pencuri yang masuk melalui jendela belakang tersebut, diperkirakan dilakukan lebih dari satu orang.

"Pencuri berhasil masuk lewat belakang menaiki benteng, karena pada saat diketahui pintu masuk yang ada didepan tidak mengalami rusak. Akibat dari kejadian tersebut, proses kegiatan belajar mengajar saat ini menjadi terhambat, terlebih banyak file-file penting didalam komputer sekolah tersebut," ujarnya.
Di tempat terpisah, terjadi juga aksi pencurian kendaraan roda dua yang menimpa salah seorang warga Dusun Citepus, Rt 02 Rw 02, Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka. Akibat kejadian tersebut, korban harus rela kehilangan motor miliknya, Vario dengan nopol Z 1326 CB.
" Jadi, setau saya motor tersebut disimpan di Garasi. Tapi si pelaku ini merusak kunci pintu garasi korban lalu masuk untuk mencuri motor korban," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. (Bay)
illustrasi
Karena menghamili anak Gadis, seorang supir ditangkap polisi

Sumedang-Akibat sex bebas, salah seorang remaja putri asal Dusun Cuklik, Rt 02 Rw 02, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, harus menanggung malu karena hamil diluar nikah. Salah seorang warga yang enggan dikoran kan namanya, membenarkan jika ada hal tersebut yang menimpa warga di daerahnya. Bahkan isu tersebut sempat beredar dari mulut ke mulut.
" Iya benar, kemarin ada kabar katanya si laki-lakinya ditangkap polisi. Tapi bukan orang sini, katanya orang Tasik. Kasian korbannya masih muda," katanya kepada Sumedang Ekspres, Senin (17/10).
Mengenai hal tersebut, Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostika membenarkan adanya tindakan pencabulan tersebut. Korban, sebut saja Mawar, yang merupakan seorang pelajar tersebut, telah berkali-kali disetubuhi oleh pelaku AM (24) alias Rait, yang diketahui berprofesi sebagai seorang supir. " Berdasarkan pernyataan pelaku, korban telah disetubuhinya sebanyak 6 kali. Dan kini, kondisi korban sedang mengandung anak dari pelaku dengan usia kandungan 9 bulan," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, pelaku yang diduga merupakan kekasih korban tersebut, saat ini sudah ditangkap oleh polisi. Dan pelaku dinyatakan melanggar pasal 81 ayat (2) undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002. " Pelaku sudah berhasil kita tangkap, dan saat ini kami sedang menindak lanjuti kasus tersebut," sebutnya. (Bay)
Sekretaris komisi A DPRD Kabupaten Sumedang, Ermi Triadji 
Komisi A dorong program Jokowi untuk berantas Pungli di lingkungan Pemda Sumedang

Kota-Komisi A DPRD Kabupaten Sumedang, menekankan terhadap pemerintah daerah  agar melakukan program dari presiden Joko Widodo untuk memberantas pungutan liar. Hal tersebut mengacu banyaknya indikasi terjadi pungutan liar di sejumlah institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan.
Sekretaris komisi A DPRD Kabupaten Sumedang, Ermi Triadji, meminta agar Bupati Sumedang, Eka Setiawan bisa bertindak tegas untuk memberantas Pungli yang terjadi di lingkungan pemerintahan Sumedang.” Program Pak Jokowi dalam memberantas pungli ini patut diapresiasi dan disosialisasikan juga ke daerah. Oleh karena itu Bupati harus bisa menindaklanjuti program tersebut di Sumedang,” katanya kepada Sumedang Ekspres, Minggu (16/10).
Ermi juga menerangkan, ada beberapa hal yang saat ini harus dilakukan oleh bupati Sumedang, Eka Setiawan dalam pemberantasan pungli di lingkungan kerjanya.” Itu ada beberapa hal yang harus segera pak Eka lakukan. Diantaranya Mengkonsolidasikan aparatnya dengan menegaskan kembali program presiden jokowi tersebut dalam konteks Sumedang, Mensosialisasikan kepada masyarakat gerakan tersebut dan menginformasikan pelayanan publik apa saja yang berbayar dan tidak berbayar,lalu buat line atau posko pengaduan atau konsultasi tentang layanan publik jika ada masyarakat yang terkena pungli atau sekedar bertanya perihal pelayanan public,” ujarnya.
Selain itu, Ermi juga menilai, pentingnya pemberantasan pungli tersebut mengacu kepada kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dari pemerintahan. Sehingga diharapkan tidak adanya gangguan terhadap iklim investasi di Kabupaten Sumedang. “ Dengan adanya gerakan pemberantasan pungutan liar ini, itu bisa memperbaiki kualitas pelayanan public. Dan itu sampai ke daerah efeknya, dan menghindarkan kita semua dari praktek-praktek KKN juga. Lebih luasnya, imbasnya tentu akan positif, baik kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah maupun kondusifnya iklim investasi di Sumedang,” sebutnya.
Sementara itu, anggota komisi A lainnya, Jajang Heryana mengatakan, potensi terbesar untuk terjadinya pungli berada di lingkungan Dinas perhubungan dan Perijinan. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya pelanggaran Pergub yang mengatur kendaraan bertonase tinggi melintas di wilayah Sumedang. Bahkan, dilingkungan dinas perizinan juga masih disinyalir terjadi pungli pada bidang perizinan.
“ Angkutan kendaraan besar dengan tonase melebihi keharusan jalan, itu kan sudah ada pada Pergub nomor 22 tahun 2010 , menerangkan tentang angkutan berat yang melewati jalur Sumedang-Bandung, serta untuk penyelamatan Cadas Pangeran yang boleh lewat itu muatan sumbu terberatnya (mst) tidak boleh lebih dari 8 ton. Dan sejauh ini, pihak Dishub maupun Kepolisian tidak merespon atau menegakkan Pergub tersebut. Dan dampak dari lalu lalangnya kendaraaan yang melebihi tonase sangat kelihatan oleh mata kita semua seperti jalan rusak bergelombang dan berlobang,” bebernya.
Jajang juga membeberkan, beberpa pungutan liar yang riskan terjadi di lingkungan dinas perizinan perlu juga untuk disoroti oleh pemerintah daerah. “ Kita juga tidak bisa menutup mata, disinyalir banyak juga pungli yang terjadi pada bidang perijinan. Seperti beberapa galian C, misalnya izin eksploitasi batuan di sepanjang sungai Cilutung dan Cipeles. Selain itu perijinan pembangunan  perumahan dan perijinan beberapa Mini Market juga masih banyak yang tidak sesuai dengan Perda perlindungan pasar Tradisional,” tuturnya menambahkan. (Bay)


Dua Bocah temukan Granat Manggis

Kota-Masyarakat Dusun Warung Toge, Rt 01 Rw 05, Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, digegerkan dengan ditemukannya Granat aktif jenis Manggis di halaman belakang sebuah mushola. Awal mula ditemukan alat peledak tersebut, oleh seorang pelajar, Iman Ali Saefudin (11) dan Toyib Abdurrahman (11), ketika sedang bermain di sekitaran lokasi tempat ditemukannya granat tersebut.
" Pas lagi main saya melihat ada barang yang aneh. Lalu saya kasih tau ke iman, dan dilihat sama kami ternyata itu Granat," katanya kepada Sumedang Ekspres, Minggu (16/10).
Karena ada rasa takut juga, granat yang ditemukan kedua bocah tersebut pada Minggu (16/10) pagi, diserahkan kepada anggota Linmas Desa Cibeureum Kulon, Karna (69). " Iya, kami langsung serahkan granat itu ke pa Karna," ujar Toyib.
Setelah Karna menerima Granat tersebut, ia langsung memberikannya kepada pihak berwajib di Polsek Cimalaka. Yang selanjutnya dibawa ke Polres Sumedang.
Ketika dikonfirmasi Sumeks, Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai, melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostika, membenarkan adanya penemuan granat jenis mangga tersebut. Dan saat ini benda tersebut sudah berada tangan polres sumedang.
" Iya benar, kami telah menerima laporan itu, dan langsung amankan lokasi penemuan. Untuk sementara granat tersebut akan diurai dan dipisahkan antara granat dengan proyektilnya. Itu kita lakukan untuk keamanan, kalau ternyata granat itu tidak berfungsi, maka kemungkinan akan dimusnahkan," tutur AKP Dadang. (Bay)
Anggota komisi II DPRD Provinsi Jawabarat, Agus Weliyanto,
Jembatan timbang riskan terjadi pungli

Kota-Upaya pemberantasan Pungli oleh kepolisian RI yang terjadi di Jakarta baru-baru ini disambut antusias oleh seluruh masyarakat Indonesia di sejumlah daerah, tanpa kecuali di Kabupaten Sumedang. Adapun sejumlah warga yang meminta kepolisian di Kabupaten Sumedang, agar Kabupaten Sumedang bebas pungli.
" Saya setuju dengan Kapolri, pungli itu harus dihilangkan. Saat ini, masih banyak instansi-instansi yang sering melakukan pungli. Dan itu harus bisa di hentikan oleh kepolisian seperti yang ada di Jakarta," kata salah seorang warga asal panyingkiran, yang enggan dikorankan namanya.
Selain itu, menanggapi hal tersebut, Anggota komisi II DPRD Provinsi Jawabarat, Agus Weliyanto, mengatakan jika pungli bisa berada di bidang manapun, tak terkecuali di lingkungan politisi. " dimana saja bisa terjadi pungli. Termasuk di lingkungan pemerintahan ataupun di DPRD. Misalnya, jika ada politisi yang meminta jatah proyek, itu juga bisa dikatakan pungli," katanya kepada Sumedang Ekspres, baru-baru ini.
Namun, ada beberapa titik lain yang menurut Agus lebih riskan terjadi pungli. Salah satunya adalah pada jembatan timbang. " tidak hanya itu, oknum-oknum juga kemungkinan ada.di wilayah dinas perhubungan, seperti di.Jembatan Timbang," ujarnya. (Bay)
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi
menyerahkan bendera kebanggaan partai kepada
ketua DPD Partai Golkar Kab Sumedang,
Sidik Jafar sebagai tanda telah resmi dilantik
Demul lantik pengurus Golkar periode 2016-2020

KOTA - Kepengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang periode 2016-2020 akhirnya resmi dilantik. Pelantikan tersebut secara langsung dilakukan oleh ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di kediaman Devina dan Devani yang berada di Dusun Panyirapan, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara, Kamis (13/10) sore.
Dalam kesempatan itu, Dedi menyebut partai Golkar harus hadir di masyarakat dan menjadi penolong bagi masyarakat serta harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
Alasan melantik pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang dengan sangat sederhana tanpa ada gedung ataupun acara hiburan yang meriah adalah bukan karena partai Golkar tidak mampu. Namun Ia ingin memberikan contoh kepada pengurus bahwa tidak harus selamanya selalu mewah.
Disini, kata Dedi ada keluarga pasangan suami istri Heni dan Hendi yang mempunyai anak berbeda dengan yang lain. Mereka perlu dukungan karena dipastikan kebingungan untuk menghadapi kehidupan.
"Saat ini ada masyarakat yang sangat membutuhkan pertolongan, dan atas nama pribadi serta lembaga kita menjamin untuk semua biaya mulai dari biaya kebutuhan perbulan keluarga serta semua biaya untuk pengobatan," katanya.
Usai melaksanakan pelantikan, Ketua DPD Partai Golkar Jabar beserta para pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang melayat kedua anak kembar siam tersebut di RSUD Sumedang. (Bay)