Jumat, 07 Oktober 2016

Kepala Sekolah SD Pasanggrahan 1, Nunung Kuswati
salah seorang anggota PGRI yang menjadi korban Longsor
Anggota PGRI yang jadi korban Bencana Longsor alami trauma 

KOTA-Korban bencana dari anggota PGRI hingga hari ini bertambah menjadi 24 korban. Sebelumnya, yang tercatat dan telah dilaporkan ke PGRI pusat baru mencapai 22 korban. Dari 24 korban bencana tersebut, 2 diantaranya mengalami kerusakan parah pada kediamannya. Sementara sisanya hanya terkena dampak.

" Besok sekretaris PGRI akan diutus rapat ke provinsi untuk membahas masalah tersebut. Nanti akan didampingi oleh perwakilan dari PGRI kecamatan Sumedang Selatan yang kebetulan ada diwilayah bencana," kata Ketua PGRI Kabupaten Sumedang, Dedi Suhayat, Jumat (7/10)

Sementara itu, anggota PGRI Kabupaten Sumedang yang menjadi korban bencana longsor, Nunung Kuswati (55) yang juga seorang Kepala Sekolah SD Pasanggrahan 1, menuturkan, belum
adanya perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumedang.

" Dari pemerintah belum ada pembicaraan apa-apa. Sementara untuk mengajar ya tetap harus berjalan. itu makanya para korban yang merupakan rekan kita  harus ngungsi ke keluarga bahkan hingga ada yang ngontrak. Itu karena memang tugasnya harus tetap mengajar," ujarnya.

Oleh karena itu, memperhatikan anak didiknya merupakan salah satu alasan dari Nunung untuk tidak ikut mengungsi.
" Saya tidak ikut ngungsi, sekarang saya tidur  dirumah sodara yang ada di didekat rumah saya dan terbilang aman," kata Nunung.

Nunung juga membeberkan sejumlah kerusakan yang ada dirumahnya. " Keruksakan ada di bagian belakang, dan lantai juga sudah terkelupas, bahkan sampai kelihatan menjorok ke atas sekitar 20 cm. Selain itu, benteng rumah juga retak-retak," sebutnya.

Hingga saat ini Nunung dan para korban lainnya merasa trauma untuk menempati tempat tinggalnya. Dikarenakan khawatir akan terjadi lagi longsor. Selain itu, ia juga berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

" Saat ini saya trauma untuk tinggal dirumah. Saya, kalau dirumah jadi tidak tenang, apalagi tinggal sama suami saja. Saya berharap sama dengan yang lainnya, ingin direlokasi. Tapi kan kita juga nunggu kabar dari hasil pengujian dulu, kalau tidak layak ya pindah saja," tuturnya. (Bay)

Tidak ada komentar: