ZA memungkinkan dipinang dua partai raksasa
Kota-Dalam menjelang Pilkada 2018 mendatang, Partai Golkar dan PDIP sudah tercatat menjadi partai primadona yang bisa melenggang tanpa harus koalisi. Terkait hal tersebut, kedua partai tersebut tetap harus mencari bakal calon yang memiliki popularitas tinggi guna memuluskan untuk memenangkan pilkada. Dari sejumlah sosok yang di gadang-gadang akan maju di pilkada 2018 nanti, yang santer terdengar saat ini memiliki popularitas tinggi adalah Zaenal Alimin.
Dengan popularitasnya yang tinggi saat ini, sangat memungkinkan baginya untuk dipinang kedua partai besar tersebut. " Memang harus di perhitungkan. Karena ZA memiliki karakter kuat sebagai pituin Sumedang, dibanding dengan beberapa nama tokoh ataupun nama-nama yang rencana akan tampil di 2018 nanti," kata ketua Masyarakat Peduli Sumedang (MPS), Toni S Liman, kepada Sumedang Ekspres, Senin (10/10).
Namun demikian, Toni berpendapat, jika hal tersebut tetap kembali lagi bagaimana ZA memanage nama, serta massa yang mulai simpati kepadanya. " Selain itu, kalau memang benar ZA akan bertarung di 2018 nanti, juga harus sadar diri jangan sampai ' ZA Effect ' justru kembalikan rating elektabilitas yang selama ini terjaga. Yaitu tentang kondusifitas di birokrat, tokoh-tokoh dan pimpinan partai, pemetaan dengan benar masyarakat yang pro dan kontra," ujar Toni.
Sementara itu, dari kedua partai besar tersebut, ia memprediksikan jika PDIP yang berpeluang besar menggandeng ZA. " Diantara 2 partai tersebut, diprediksi yang akan agresif menggandeng ZA kemungkinan PDI P. Alasannya karena fleksibelitas ZA yang memungkinkan untuk mau menjadi Sumedang dua," sebutnya.
Toni juga menjelaskan, jika ia berani berpendapat demikian dikarenkan melihat karir dan kekuatan ZA sendiri yang saat ini dimilikinya.
" Ya menurut saya alasannya, karena kalau melihat dari sisi karir sangat pas di Sumedang dua untuk melanjutkan pembinaan di birokrat. Dan keuntungan di PDIP juga ada, seperti melihat konstilasi politik di pusat (DKI). Selain menambah kekuatan PDIP, massa real dari ZA juga patut diperhitungkan," tuturnya. (Bay)
" Ya menurut saya alasannya, karena kalau melihat dari sisi karir sangat pas di Sumedang dua untuk melanjutkan pembinaan di birokrat. Dan keuntungan di PDIP juga ada, seperti melihat konstilasi politik di pusat (DKI). Selain menambah kekuatan PDIP, massa real dari ZA juga patut diperhitungkan," tuturnya. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar