Kamis, 06 Oktober 2016

Keluarga Besar Trisakti School Of Transportation Jakarta ketika mengunjungi
korban bencana longsor dipengungsian Gor Tadjimalela, Sumedang 

Trisakti Jakarta bantu korban longsor

Kota-Bencana yang terjadi di Kabupaten Sumedang, terus menyedot perhatian dari berbagai pihak di tanah air. Kali ini bantuan tersebut datang dari Trisakti School Of Transportation, Jakarta. Head of Human Capital Development Transportation & Logistics, Muhammad Rifni, SE, MMTr, menerangkan jika kehadiran pihaknya di Kabupaten Sumedang merupakan salah satu gerakan sosial dalam menanggapi bencana alam yang menelan 4 korban jiwa.

" Kita ke Sumedang dalam rangka gerakan sosial dalam menanggapi bencana longsor kemarin. Dan kami itu disini sudah sejak tanggal 3 Oktober dan akan berakhir pada 4 Oktober. Disini kita ngenap di komplek pusdai islamik," katanya, Selasa (4/10).

Pada aksi sosialnya, Trisakti School Of Transportation, Jakarta diikuti oleh sekitar 55 orang yang terdiri dari 15 dosen, 1 Security dan 39 mahasiswa. Mereka turut memberikan bantuan sejumlah uang yang dikumpulkan dari para Civitas Akademika, Karyawan, Dosen dan Mahasiswa. Selain itu, mereka juga turut memberikan bantuan tenaga dengan membersihkan toilet dan sampah di lokasi pengungsian. Adapun kedatangan mereka yang terbilang terlambat, dikarenakan bencana di Kabupaten Sumedang dinilai tidak terpublish menyeluruh. " Bencana itu kan terjadi di Garut sama Sumedang. Nah. kita yang di Jakarta itu taunya yang di Garut saja. Memang yang di Sumedang mungkin tidak terpublish menyeluruh. Dan di Jakarta ini mungkin hanya Trisakti saja yang ke Sumedang, karena yang lain banyaknya ke Garut," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan mereka, dengan melihat lokasi longsor kemarin, menyatakan jika daerah tersebut terbilang rawan. Muhammad Rifni menyebutkan jika seharusnya daerah tebing di wilayah longsor tersebut idealnya dibentuk dengan konsep yang serupa dengan yang ada di jalan tol. " Liat aja perbukitan di jalan tol, itu tebingnya dibuatkan dinding beton atau bisa juga dengan batu pondasi," sebutnya.

Sementara itu, Penanggung jawab pelaksanaan baksos, STMT Trisakti, Jakarta, Otto Sugiharto menyebutkan jika pemerintah Sumedang harus segera melakukan pemulihan. Salah satunya adalah relokasi tempat.
" Kemarin ketemu sama pak bupati, tapi beliau bingung masih mencari anggaran relokasi. Jadi mungkin beliau harus koordinasi dengan selain Pemerintahan Daerah, dengan cara minta bantuan dari APBN," ujar Otto.

Selain itu, Otto juga menerangkan jika pihaknya terus memberikan dukungan moral terhadap para pengungsi yang sudah mulai bosan tinggal di pengungsian. " Kita juga berikan dukungan moral, karena belum tentu mereka senang dengan tempat baru, karena sudah terbiasa ditempat lama. Makanya kita berikan semangat agar mereka mau dipindahkan untuk kemajuan ekonominya," tuturnya. (Bay)

Tidak ada komentar: