Ketua PGRI Kabupaten Sumedang, Dedi Suhayat (Kanan) menerima sumbangan dari sesama anggota PGRI untuk dibagikan kepada guru-guru yang menjadi korban bencana |
Kota-Perserikatan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumedang, merasa prihatin dengan sejumlah anggotanya yang terkena bencana longsor beberapa waktu lalu. Bahkan, ketua PGRI Kabupaten Sumedang, Dedi Suhayat, turut menjadi korban bencana tersebut.
" Memang sangat memprihatinkan, banyak anggota kami, bahkan termasuk saya selaku ketua juga kena bencana tersebut," katanya selepas penyerahan bantuan dari PGRI Kecamatan Jatinangor, Selasa (4/10).
Akibat bencana tersebut, Dedi yang saat ini mengungsi di wilayah Gending, menceritrakan jika ada sekitar 22 anggota PGRI Kabupaten Sumedang, harus meninggalkan rumahnya. Dan saat ini keberadaan para guru tersebut tersebar dimana-mana. " Banyak anggota PGRI yang akhirnya rekan-rekan pada ngungsi dimana saja. Ada yang bersama keluarganya bahkan ada juga yang sampai ngontrak. Kami sudah data mereka semua dan sudah kita laporkan ke PGRI pusat," ujar Dedi.
Dari kejadian tersebut, anggota PGRI lainnya turut simpati dan mengumpulkan bantuan untuk membantu rekannya sesama guru. Bahkan, tak hanya di Kabupaten Sumedang, melainkan bantuanpun datng dari Kabupaten lainnya seperti Majalengka dan Kota Sukabumi. Dari sumbangan tersebut, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 30 juta.
" Alhamdulillah, setelah bencana, kami dapat bantuan dari rekan guru di Sumedang dan Kabupaten lain. Dan itu ditujukan untuk memberikan bantuan kepada para guru. Sampai hari ini, kami bagikan bantuan berupa uang dan sembako. Adapun rincian bantuan tersebut yaitu dari Kabupaten Majalengka Rp 18 juta, Kota Sukabumi Rp 10 juta, PGRI Kecamatan Cibugel Rp 2,252.000, dan yang terbaru hari ini dari PGRI Kecamatan Jatinangor Rp 20 juta, jadi totalnya sekitar Rp 50 juta," tuturnya.
Bantuan yang telah terkumpul sudah diberikan langsung kepada para korban. Diantaranya adalah 3 sekolah yang terkena imbas bencana banjir dan longsor kemarin. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada korban meninggal dunia yang merupakan anak didik serta Operator sekolah. " Ada 3 sekolah yang terkena dampak bencana. Yaitu SD Sukasirna 1 dan 2, yang hancur karena lumpurnya masuk. Lalu, SD Karangmulya yang sekolahnya saat ini bisa berjalan karena diungsikan ke Kodim. Selain itu, kita berikan kepada korban meninggal, yaitu 2 orang anak didik dan ibunya yang juga operator sekolah," sebutnya.
Dengan kekompakan yang telah diberikan oleh PGRI Kabupaten Sumedang, diharapkan bisa bermanfaat bagi para anggota PGRI yang menjadi korban bencana alam. " Dengan kita berikan santunan kepada mereka, semoga ini bisa bermanfaat. dan saya ucapkan terimakasih kepada para anggota yang turut berpartisipasi menyumbang. Saya berharap, ini tidak dilihat dari nilainya, tapi ini merupakan kebersamaan dari PGRI," tuturnya. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar