Sumedang-Menjelang aksi damai 2 Desember mendatang, Kepolisian RI sudah menetapkan siaga satu untuk seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, Wakapolres Sumedang, Komisaris Polisi Rendra Okta Dhinata, meminta masyarakat dan semua pihak bisa mengantisipasi perilaku tindakan anarkis. Kemudian jangan sampai ada upaya memecah belah bangsa serta gangguan kantibmas.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kompol Rendra, pada apel Kontijensi di lapangan upacara Mako Polres Sumedang, Selasa (29/11). Apel yang digelar pada pagi tadi, merupakan salah satu upaya untuk antisipasi jelang aksi unras 212. Dan kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 600 orang, diantaranya dari Pemda Kabupaten Sumedang, unsur Sub Denpom,Yonif 301, Satpol PP, pemadam kebakaran, unsur MUI, unsur Kemenag dan para Kapolsek.
" Apel tadi dipimpin langsung oleh pa Wakapolres, dikarenakan pa Kapolres sedang ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Semua yang hadir disini ada sekitar 600 orang dari berbagai unsur pemerintahan Kabupaten Sumedang," kata Kabag Ops Polres Sumedang, Kompol Setya Widodo yang menjadi perwira upacara.
Setya Widodo juga mengatakan, apel yang digelar tersebut, adalah bentuk gabungan operasi kontijensi 2016. Tujuannya agar bisa menganstisipasi keamanan pada unjuk rasa bela islam jilid 3. " Semua unsur harus mendukung upaya preventif," ujar Setya Widodo.
Sementara itu, ia juga menuturkan, dari data yang didapat di lapangan sejumlah warga yang akan berangkat aksi ke Jakarta sekitar 150 orang. Dan itu hanya dari unsur FPI. Namun demikian, jumlah tersebut masih dikatakan fluktuatif karena setiap saat data bisa berubah. " Kenapa itu belum merupakan data pasti, karena saat ini mereka masih memiliki hambatan dalam oprasionalnya. Persoalan yang menjadi kendala dihadapi yang mau aksi adalah masalah akomodasi. Jadi sampai saat ini untuk sementara datanya masih berubah-ubah dan belum pasti," sebutnya.
Setya Widodo mengakui, pada dasarnya Polri menyatakan bahwa menyampaikan pendapat dimuka umum memang dilindungi oleh UU. Namun meskipun demikian, Polri harus bersifat preventif memberikan jaminan keamanan bahkan pencerahan terhadap warga yang berniat melakukan aksi. Sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang berpotensi merusak kantibmas.
"Tidak ada intervensi Polri dalam bentuk apapun, Hanya di Sumedang akan dilakukan pemantauan selanjutnya terkait unsur mana saja yang akan berangkat ke aksi 212," katanya lagi. " Ya kami sarankan semua pihak bisa memahami dan saling menghormati satu sama lain," tuturnya.
Selain itu, Bupati Sumedang, Eka Setiawan, turut meminta agar selalu menjaga kondusifitas. " Ya pesan dari saya mudah-mudahan yang akan berangkat ke Jakarta tetap bisa menjaga kondusifitas," ucapnya singkat. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar