Bupati Sumedang, Eka Setiawan |
Sumedang - Kekosongan wakil bupati Sumedang saat ini, memang menjadi sorotan tajam sejumlah politisi daerah Kabupaten Sumedang. Lamanya kekosongan tersebut, tidak luput dari kaca mata politik bahwa Eka Setiawan akan maju di Pilkada 2018 mendatang.
" Kalau dilihat dari segi politik, kekosongan wakil bupati sampai hari ini memang belum ada titik terang. Melihat kondisi pa Eka yang kemungkinan besar akan maju di Pilkada nanti, memang ini bisa dikatakan sebuah strategi politik untuk memuliskan beliau di pilkada nanti," kata salah satu politisi asal DPC Partai Gerindra Kabupaten Sumedang, Deden Doni.
Deden Doni juga memaklumi, jika saat ini tampak terlihat Eka Setiawan lebih memilih untuk One Men Show dalam menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Sumedang. " Jika memang pa Eka ingin One men show, ya tidak masalah. Karena dengan hadirnya sosok lain yang mendampingi beliau, jelas pa Eka memang akan terganggu. Dibilang jika ada unsur takut, mungkin pa Eka juga ada ketakutan untuk tersaingi dengan 2 kandidat dari Demokrat dan PPP," ujarnya.
Diluar dari pada itu, Deden Doni yang juga anggota komisi B DPRD Kabupaten Sumedang, Bupati harus segera mengambil sikap untuk segera mengisi kekosongan tersebut. Karena dengan kekosongan tersebut, hanya memperlambat lajunya kinerja pemerintah.
" Ini lebih memandang kepada kepentingan masyarakat umum di Sumedang. Karena apa, dengan kepemimpinan yang sekarang kita punya agenda perubahan 2017 dan murni 2018. Artinya ini di tingkat lobi kita kekurangan anggaran depisit APBD Sumedang. Dan dengan pengisian wakil bupati, sangat yakin bisa mendongkrak itu. Karena kan sekarang bupati kerja sendiri. Apakah mungkin, dengan mengcover secara letak geografis atau wilayah terus bisa menyelesaikan permasalahan Kabupaten Sumedang, dengan sendiri itu tidak mungkin. Oleh karena itu kita perlu pengisian wakil bupati," tuturnya.
Selain hanya memperlambat jalannya roda pemerintahan, dampak terburuk akan terjadi pada pelayanan terhadap masyarakat Sumedang. " Dengan ini dibiarkan kosong, dari segi pelayanan pun sangat memprihatinkan. Artinya, ini perlu kerja sama dan kerja bareng antara bupati dan wakil bupati. Saya harap pengisian kekosongan wakil bupati ini bisa segera, saya tidak pedulu siapa yang akan mengisi. Jika melihat secara aturan, yang mengisi adalah partai pengusung, baik di Demokrat maupun PPP, itu yang penting ini di isi. Dan itu demi memaksimalkan pelayanan dimasyarakat," tutur Deden Doni menambahkan. (Bay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar