Senin, 19 Desember 2016

Yana: Sistem Politik kita masih berkarakter High Cost Politic

Ketua DPD PKS Kabupaten Sumedang, Yana Flandriana

Sumedang - Cost politik yang tinggi merupakan suatu tanda lemahnya pengetahuan masyarakat tentang politik. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang terjebak dengan politik Citra semata. Hal tersebut diutarakan oleh ketua DPD PKS Kabupaten Sumedang, Yana Flandriana.

" Sistem politik di kita saat ini memang masih berkarakter high cost politic (politik berbiaya tinggi). Kenapa itu bisa terjadi ? Salah satu penyebabnya adalah karena tingkat pendidikan politik masyarakat yang masih relatif rendah," katanya.

Dengan pandangan masyarakat seperti demikian, akan menunjukan bahwa siapa yang don juan, dia yang akan dipilih oleh masyarakat. " Otomatis dengan karakter yang demikian, berlaku pakem siapa yang lebih mampu mencitrakan dirinya baik di masyarakat, memiliki peluang besar untuk meraih simpati masyarakat," ujar Yana.

Namun demikian, Yana juga tidak menampik jika finansial tebal dibutuhkan untuk menaikan popularitas dan elektabilitas kandidat yang akan diusung. Karena untuk menaikan popularitas, butuh perangkat media. " Di satu sisi pencitraan ini tentu saja tidak akan efektif tanpa didukung perangkat - perangkat nya termasuk media, baik media lini atas ataupun bawah. Dan kita tahu untuk menyiapkan perangkat-perangkat media ini, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dan nantinya akan berimbas ke cost politic yang juga tidak sedikit yang harus disiapkan oleh kandidat," tuturnya.

Oleh karena itu, dalam menggunakan anggaran politik, para kandidat harus bisa cermat dalam pengeluarannya. Sehingga, akan menekan angka pengeluaran yang tidak terlalu besar. " Saya pikir bukan kepada berapa cost politic yang harus dikeluarkan. Tetapi seberapa efektif perangkat media yang digunakan. Yang patut diperhatikan juga jangan sampai para kandidat ini dengan cost politic yang besar mereka mampu membangun pencitraan yang baik di masyarakat dan akhirnya mendapatkan simpati dengan memenangkan Pilkada. Tapi pada saat jabatan ini sudah dipegang mereka kosong, tak mempunyai program yang jelas untuk dikerjakan. Akhirnya kalau sudah demikian yang banyak dirugikan kembali lagi adalah masyarakat," bebernya.

Politikus asal partai Islam tersebut juga mengatakan, walaupun biaya untuk alat peraga kampanye sudah dianggarkan, namun secara individu juga tetap butuh biaya tambahan. " ya walaupun dengan aturan PKPU sekarang alat peraga kampanye kandidat disiapkan oleh KPU, jelas ini sangat membantu. Tapi tetap, saya pikir tim kampanye kandidat nantinya akan menyiapkan sendiri juga perangkat-perangkat media yang lebih efektif untuk menaikan citra kandidatnya," tuturnya menambahkan. (Bay)

Tidak ada komentar: