Rabu, 30 November 2016

Irwansyah minta Apel Nasional Nusantara Bersatu jangan hanya sebatas ceremonial

Sumedang - Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra, meminta kepada masyarakat yang mengikuti Apel Nasional Nusantara Bersatu di alun-alun Kabupaten Sumedang, agar tidak menjadikan moment tersebut hanya sebatas ceremonial saja. Melainkan harus bisa menanamkan jiwa nasionalisme untuk bisa menjaga kedamaian serta kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.

" Kita berharap, kalau kegiatan ini sifatnya bukan ceremonial belaka. Jadi harus ada rasa yang harus kita tanamkan dilubuk hati kita yang paling dalam. Negara ini indah dengan keberagaman, luar biasa indah," kata Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra selepas melaksanakan Apel tersebut, Rabu (30/11).

Irwansyah menerangkan, negara indonesia merupakan negara yang indah. Dengan keanekaragaman yang berbeda-beda, namun bisa hidup berdampingan. " Nah ini yang harus bisa kita perbaharukan, negara luar saja ingin belajar kepada negara kita. Kenapa di indonesia bisa aman, tentram dan tertib. Padahal suku, bahasa dan agamanya berbeda. Tapi, kita bisa hidup dengan aman tentram dan sejahtera," ujarnya.

Oleh karena itu, Ia juga berpesan, agar masyarakat bisa terus melestarikan kebhineka tunggal ika an hingga ke anak cucu. " Saya berharap kepada seluruh masyarakat kabupaten Sumedang, mudah-mudahan keberagaman ini bisa dipertahankan sampai ke anak cucu kita nanti," sebut Irwansyah.

Sementara itu, adanya keterkaitan apel tersebut dengan aksi bela islam jilid 3, Irwansyah menilai masyarakat harus cerdas mengartikannya. Dan ia pun tidak menghalangi bagi para umat muslim untuk berangkat ke Jakarta. " Yang namanya aksi damai itu dibenarkan, jadi itu tidak apa-apa. Silahkan teman-teman berjuang, berangkat kesana dan berdoa di Jakarta. Dan kita yang berada di Kabupaten Sumedang juga berdoa disini. Ini semuanya akan menjadi indah, dan saya percaya itu," tuturnya menambahkan. (Bay)

DPD PAN akan buka lowongan jadi Caleg

Sumedang - DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sumedang akan segera melakukan pencarian kader untuk diikutkan dalam pemilihan legislatif 2019 mendatang. Hal tersebut dikatakan langsung oleh ketua DPD PAN Kabupaten Sumedang, Ajat Sudrajat.

" Saat ini kami sedang menggodog sistem pencalegan dini. Dan kalau tim nya sudah terbentuk, nanti setelah proses penjaringan internal, maka akan dibuka ke masyarakat. Kita akan umum kan ini untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang mau nyaleg dari PAN," katanya, Rabu (30/11).

Setelah mekanisme nya dibuat, Ajat mengatakan jika hasilnya akan dipublikasikan ke media. Sehingga sosialisasi pencalegan dapat tersebar luas dan diketahui oleh masyarakat.

" Ya dengan ini tujuannya untuk mencari calon anggota legislatif, baik dari kader, masyarakat ataupun tokoh untuk di Pileg 2019 nanti. Persiapan kan tetap harus dari sekarang," ujarnya.

Setelah selesai melakukan penjaringan, lanjut Ajat, DPD PAN Kabupaten Sumedang akan melakukan tahapan kedua, yakni memberikan pelatihan kepada para kader yang telah terjaring. " Mereka-meteka yang lolos dalam penjaringan, akan diberikan pelatihan-pelatihan dan wajib turun ke masyarakat sampai nanti waktinya Pileg di 2019," sebutnya.

Melalui metode seperti tersebut, DPD PAN berkeyakinan akan bisa mendapatkan kader-kader terbaik yang merupakan pilihan dari masyarakat. " Dengan begitu, masyarakat akan bisa melihat, menilai bahkan bisa juga memberikan masukan terhadap caleg-caleg yang diusung oleh PAN. Jadi, apapun hasil revisi UU Pileg nanti, PAN akan tetap menerapkan sistem suara terbanyak," tuturnya. (Bay)

DPRD tekan pemda relokasi 4 SD di wilayah proyek cisumdawu

Sumedang-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra, mendorong kepada pemerintah agar empat Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di wilayah lahan Tol Cisumdawu, sebaiknya segera direlokasi. Pasalnya, dengan keberadaan yang berada di sekitar mega proyek tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.

" Ya kasian mereka harus belajar dengan kondisi yang terganggu oleh aktifitas proyek tersebut. Terlebih, aktivitas pelajar yang berada dilahan proyek Tol tersebut sangat riskan, ditambah lalu lalang kendaraan besar yang berada di proyek Tol tersebut menjadi hal yang dikhawatirkan oleh semua pihak, terutama orang tua murid,'' katanya kepada Sumedang Ekspres pasca upacara peringatan HUT Korpri ke-45.

Irwansyah pun turut meminta, agar pihak yang terkait jangan diam saja, seolah kekhawatiran masyarakat tidak di respon dengan segera. " Saya jelas berharap persoalan ini tidak menjadi berlarut-larut. Masyarakat hanya ingin kenyamanan dalam proses kegiatan belajar para anak-anaknya," ujar Irwansyah.
Di tempat terpisah, Kepala bidang pendidikan dasar Dinas Pendidikan kabupaten Sumedang, Unep Hidayat, mengatakan, pihaknya belum membahas secara intens dengan pihak Satker Tol dan pihak lainnya terkait persoalan yang terjadi di wilayah tersebut.
" Sampai saat ini, lahan penggati untuk empat SD yang berlokasi di atas lahan Tol Cisumdawu tersebut  masih belum jelas, " sebutnya.
Unep juga mengatakan, langkah sementara yang dilakukan oleh Dinas pendidikan Kabupaten Sumedang, sebelum terealisasinya bangunan sekolah baru, sejumlah siswa dari 4 SD tersebut akan di titipkan di sekolah-sekolah terdekat." Nanti antisipasi untuk menangani ke 4 sekolah yang berada di wilayah proyek, kemungkinan akan kita titipkan di sekolah-sekolah yang terdekat," tuturnya. (Bay)

PDI akan Koalisi?

Sumedang - Peraih kursi terbanyak di Legislatif, PDI Perjuangan diprediksi tetap akan berkoalisi dengan parpol lain. Hal tersebut dilihat dari ambisinya untuk bisa memenangkan Pilkada 2018. Dengan kata lain, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumedang akan selalu terbuka dengan partai manapun demi meraih kemenangan di pertarungan Pilkada 2018 mendatang.

" Kita lihat situasi dan kondisi nanti. PDIP itu adalah partai terbuka. Dan membangun daerah itu tidak bisa dengan sendirian," Kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Sumedang, Irwansyah Putra
.
Irwansyah yang pada konsolidasi partai beberapa waktu lalu, mengemban amanat penting dari para kader untuk bisa memenangkan pilkada nanti. Ia ditunjuk dan dipercaya oleh seluruh PAC untuk maju menjadi Bupati Sumedang kedepan. "Kita akan bersama-sama berjuang untuk memenangkan Pilkada di 2018 nanti, baik Pilkada Bupati Sumedang ataupun dalam Pilkada Gubernur Jawa Barat. Dan semua itu tergantung soliditas partai juga. Mudah-mudahan kita akan selalu kompak untuk meraih kemenangan itu," ujarnya.

Sementara itu, Irwansyah, masih belum bisa membuka partai mana yang sudah melakukan komunikasi politik dengannya. Bahkan ia juga masih menutupi siapa yang akan mendampinginya untuk maju di Pilkada. " Ya nanti saja, sekarang masih belum waktunya. Kita fokus kerja saja dulu untuk saat ini," sebut Irwansyah. (Bay)

Polres tetapkan siaga 1 jelang aksi damai 212

Sumedang-Menjelang aksi damai 2 Desember mendatang, Kepolisian RI sudah menetapkan siaga satu untuk seluruh wilayah Indonesia.     Dengan demikian, Wakapolres Sumedang, Komisaris Polisi Rendra Okta Dhinata, meminta masyarakat dan semua pihak bisa mengantisipasi perilaku tindakan anarkis. Kemudian jangan sampai ada upaya memecah belah bangsa serta gangguan kantibmas.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kompol Rendra, pada apel Kontijensi di lapangan upacara Mako Polres Sumedang, Selasa (29/11). Apel yang digelar pada pagi tadi, merupakan salah satu upaya untuk antisipasi jelang aksi unras 212. Dan kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 600 orang, diantaranya dari Pemda Kabupaten Sumedang, unsur Sub Denpom,Yonif 301, Satpol PP, pemadam kebakaran, unsur MUI, unsur Kemenag dan para Kapolsek.

" Apel tadi dipimpin langsung oleh pa Wakapolres, dikarenakan pa Kapolres sedang ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Semua yang hadir disini ada sekitar 600 orang dari berbagai unsur pemerintahan Kabupaten Sumedang," kata Kabag Ops Polres Sumedang, Kompol Setya Widodo yang menjadi perwira upacara.

Setya Widodo juga mengatakan, apel yang digelar tersebut, adalah bentuk gabungan operasi kontijensi 2016. Tujuannya agar bisa menganstisipasi keamanan pada unjuk rasa bela islam jilid 3.  " Semua unsur harus mendukung upaya preventif," ujar Setya Widodo.

Sementara itu, ia juga menuturkan, dari data yang didapat di lapangan sejumlah warga yang akan berangkat aksi ke Jakarta sekitar 150 orang. Dan itu hanya dari unsur FPI. Namun demikian, jumlah tersebut masih dikatakan fluktuatif karena setiap saat data bisa berubah. " Kenapa itu belum merupakan data pasti, karena saat ini mereka masih memiliki hambatan dalam oprasionalnya. Persoalan  yang menjadi kendala dihadapi yang mau aksi adalah masalah akomodasi. Jadi sampai saat ini untuk sementara datanya masih berubah-ubah dan belum pasti," sebutnya.

Setya Widodo mengakui, pada dasarnya Polri menyatakan bahwa menyampaikan pendapat dimuka umum memang dilindungi oleh UU. Namun meskipun demikian, Polri harus bersifat preventif memberikan jaminan keamanan bahkan pencerahan terhadap warga yang berniat melakukan aksi. Sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang berpotensi merusak kantibmas.

"Tidak ada intervensi Polri dalam bentuk apapun, Hanya di Sumedang akan dilakukan pemantauan selanjutnya terkait unsur mana saja yang akan berangkat ke aksi 212," katanya lagi. " Ya kami sarankan semua pihak bisa memahami dan saling menghormati satu sama lain," tuturnya.

Selain itu, Bupati Sumedang, Eka Setiawan, turut meminta agar selalu menjaga kondusifitas. " Ya pesan dari saya mudah-mudahan yang akan berangkat ke Jakarta tetap bisa menjaga kondusifitas," ucapnya singkat. (Bay)

Akan banyak nuansa baru di Pilkada 2018

Sumedang - Ketua KPU Kabupaten Sumedang, Asep Kurnia, memastikan bahwa pada Pilkada 2018 yang akan datang memiliki perbedaan dengan Pilkada 2013 lalu. Salah satunya adalah ditanggungnya alat peraga kampanye oleh KPU.

" Untuk Pilkada nanti, kita memang berbeda dengan pilkada 2013 kemarin. Salah satunya adalah alat peraga kampanye akan ditanggung oleh KPU. Selain itu, kampanye terbuka juga akan dihilangkan dan lebih ke dialogis. Biar masyarakat akan lebih mengetahui visi misi dari para calon kepala daerah," kata Asep Kurnia ketia dikunjungi di kantornya.

Tak hanya itu, bagi pengguna medsos juga, akan lebih dibatasi dalam mengkampanyekan calon kepala daerah kesayangannya. " Pasangan calon diharuskan mendaftarkan account resmi yang digunakan di medsos untuk kampanye. Dan itu akan diawasi oleh panwaslu," ujarnya.

Sementara itu, terkait adanya aturan baru dalam pilkada 2018 nanti, KPU tidak akan membatasi walaupun calon tersebut memiliki masalah dengan hukum. " Walaupun sekalipun pernah dipidana penjara, tapi tetap bisa dengan syarat mempublikasikan bahwa dia pernah dihukum. Karena hingga saat ini masih belum ada revisi undang-undang baru," sebutnya. (Bay)

Galian C yang memiliki izin baru 9 perusahaan

Sumedang- Aktifitas galian C tanpa izin di perbukitan samping gedung Desa Cikole, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, hingga saat ini terus berlangsung. Padahal, berdasarkan informasi dari Distamben Kabupaten Sumedang, wilayah tersebut, keberadaanya di zona merah. Seperti yang dilakukan oleh CV Bangun Persada yang terus beroprasi di wilayah tersebut. Walaupun izinnya telah terdaftar di BPMPT Kabupaten Sumedang, namun keberadaanya masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota komisi A DPRD Kabupaten Sumedang, asal partai Hanura Zulkifli M Ridwan. Menurutnya, walaupun sudah ada yang berizin, namun dirinya masih kerap menerima laporan dari masyarakat. Hal tersebut akibat lemahnya sistem kontrol dan pengawasan Pemerintah Daerah dan jajarnya di tingkat Kecamatan. " Saya dapat info dari Distamben Kabupaten bahwa sebelah kiri jalan dari cimalaka itu masuk zona merah daerah tambang. Bahkan masyarakat juga banyak yang laporan kepada saya, jika itu tidak ada ijin dari masyarakat sekitar. dan kenapa zona merah bisa ditambang, itu seharusnya pihak kecamatan setempat dan satpol pp juga bisa bertindak," katanya.

Dijelaskannya, soalnya galian C tanpa izin tersebut, seharusnya ditindak tegas bahkan harus dihentikan pemerintah karena melakukan penambangan secara liar. " Itu harus dikaji ulang karena jelas menurut distamben itu zona merah kawasan tambang. Dan kalau sudah ada izin, itu juga perlu dievaluasi keabsyahannya. Bila memang melanggar harus ditutup karena tidak sesuai dengan aturan," ujarnya.

Zulkifli juga berjanji, jika laporan dari masyarakat tersebut akan segera di bahas di Komisi A DPRD Kabupaten Sumedang. " Nanti akan saya infokan kepada rekan-rekan di Komisi A supaya dilakukan sidak. Nanti juga kita akan ajak berbagai pihak yang bertanggung jawab dibidang tersebut," sebutnya.

Disamping tidak ada izin, dengan kondisi cuaca yang kerap hujan, turut menjadi kekhawatiran juga. Pasalnya, dikarenakan tidak adanya reklamasi dibekas lahan galian tersebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadi bencana longsor yang menyebabkan kecelakaan kerja. " Ya itu pasti, karena begitu tidak adanya reklamasi dari lahan bekas tambang tersebut. Dan saya pesimis, tidak ada satupun Kepala Tekhnik Tambang disana yang bersertifikasi sesuai dengan syarat wajib bagi tiap area tambang yang melakukan kegiatan tambangnya," kata Zulkifli.

Sementara itu, salah satu maraknya galian C tak berizin di sejumlah wilayah Kabupaten Sumedang, dikarenakan kewenangannya diambil alih oleh provinsi. Hal itu menyebabkan minimnya pengawasan, sehingga para pengusaha bisa lebih leluasa membuka atau mengelola lahan tambang. " Makanya saya berharap kewenangan ini bisa kembali lagi ke Kabupaten. Karena, dengan banyaknya lahan tambang dengan jumlah personal pegawai yang sedikit, maka akan mengurangi tingkat proporsional pengawasan," tuturnya.

Adapun perusahaan Galian C yang sudah terdaftar izinnya di BPMPT Kabupaten Sumedang hingga saat ini baru terdaftar 9 perusahaan. Diantaranya PT Prasto Pasifik lokasi Desa Pandanan Kecamatan Paseh luas 9,68 Ha, CV Bangun Persada lokasi Desa Citimun, Cikole dan Licin, Kecamatan Cimalaka luas 10,1 Ha, CV Batu Prima lokasi Desa Darmawangsa Kecamatan Tomo luas 7,05 Ha, PT Multi Marindo Putra lokasi lokasi Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari luas 19,7 Ha, PT Batu Prima lokasi Desa Darmawangsa Kecamatan Tomo luas 7,05 Ha, CV Kartika 3 lokasi desa Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka luas 10 Ha, Barkah Alfi Sadikin lokasi Desa cisitu kecamatan cisitu luas 6,15 Ha, PT Gelagar Nusantara lokasi desa ungkal kecamatan conggeang luas 12,70 Ha, Drs Ikhwan Nuryadin lokasi desa licin kecamatan cimalaka luas 5,0 Ha. (Bay)

PKS siapkan 6 Kandidat internal untuk Pilkada 2018


Sumedang - DPW PKS Provinsi Jawa Barat, sudah menyepakati 6 nama yang akan dijadikan Kandidat di Pilkada 2018 mendatang. Ke 6 nama tersebut, merupakan para kandidat dari internal partai. Ketua DPD PKS Kabupaten Sumedang, Yana Flandriana, membenarkan hal tersebut. Ia juga memastikan, ke 6 nama tersebut akan diperkenalkan kepada masyarakat dalam waktu dekat ini.

" Insya Allah, dalam waktu dekat PKS akan launching kader internal untuk ditawarkan ke masyarakat dalam rangka Pilkada 2018 mendatang. Nama-nama kader Internal Insya Allah sudah di sepakati oleh DPW PKS Jawa Barat. Dan saat ini, saya sebagai ketua DPD sedang mengkonfirmasi dulu kepada nama-nama tersebut mengenai kesiapannya," katanya ketika di konfirmasi.

Ke 6 nama Kader Internal tersebut, merupakan hasil dari penjaringan yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh DPD PKS Sumedang. Yana juga menjelaskan, selain kader internal, DPD PKS juga terus mencari kandidat eksternal terbaik dimata masyarakat Sumedang. " Penjaringan ini melibatkan semua Kader Inti di Kabupaten Sumedang dan Perwakilan Struktur PKS se Sumedang. Mudah-mudahan akhir tahun ini atau awal tahun depan akan kami launching. Sementara untuk Tokoh Eksternal pun tetap dalam posisi pengamatan dan pemantauan kami. Terutama mereka yang memang sudah memiliki kecenderungan untuk maju dalam Pilkada 2018 nantinya," ujar Yana.

Dalam pengamatan Sumeks, dari ke 6 nama tersebut, dua diantaranya yang paling memiliki kans untuk jadi kandidat adalah ketua DPD PKS Kabupaten Sumedang, Yana Flandriana dan Ketua Fraksi PKS, Ermi Triadji. Namun demikian, Yana masih belum bisa berkomentar banyak tentang hal tersebut. " Ah nyenggol-nyenggol aja, hahaha. Kita lihat saja nanti hasilnya," jawabnya singkat. (Bay)

Ketahuan mau nyuri, Maling diarak warga

Sumedang - Warga Dusun Bunut RT 02 RW 07, Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, digegerkan dengan ulah pelaku tindakan pencurian yang terjadi dilingkungannya pada Minggu (27/11) sekitar pukul 10.00. Pelaku pencurian yang hendak mencuri kerumah Ium, harus pasrah ditangkap warga sekitar, karena aksinya diketahui oleh warga.

Pelaku yang bernama Wahyu (43) Warga asal Blok Margaluyu Rt. 03 Rw. 02 Desa Cikondang, Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka, sebelum sempat mengambil barang milik korban, sudah dikepung oleh warga setempat.

" Pelaku masuk kedalam rumah korban dengan cara mencungkil kaca kamar.  kemudian, pelaku memanjat tembok masuk ke dalam rumah lalu membuka lemari dan mengacak-ngacak pakaian untuk mencari barang. Dan saat pelaku berada di dalam rumah, dapat diketahui oleh palapor. Pelaku belum sempat berhasil mengambil barang yang ada di dalam rumah tersebut, dikarenakan pelapor dan warga sudah mengepung rumah korban," kata Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub  Bag Humas, AKP Dadang Rostia.

Setelah berhasil ditangkap warga, Pelaku langsung dibawa oleh anggota Polsek Cisarua. " Kita langsung bawa pelaku yang sudah diamankan oleh warga. Lalu kita cek TKP, sita barang bukti dan tanyai saksi-saksi, untuk ditindak lebih lanjut lagi," ujar AKP Dadang.

Akibat tindakan tersebut, pelaku terkena pasal 363jo 53 KUHP tentang tindak pidana percobaan pencurian. (Bay)

AMS turut bantu program pemerintah

Sumedang -Masih dalam rangka hari jadi ke 50 tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS), belasan anggota AMS Distrik Sumedang melakukan kerja bakti dalam pembangunan sekretariat kepemudaan di Lingkungan Cipadung, Kecamatan Sumedang Utara. Pembangunan tersebut merupakan program Pemda dalam memfasilitasi organisasi kepemudaan diwilayah tersebut.

" Ini masih dalam rangka ulang tahun AMS. Kami beserta 16 anggota AMS lainnya turut membantu jalannya pembangunan sekretariat kepemudaan disini. Jadi selain mengawal program pemerintahan, kami juga turut membantu jalanya program pemda tersebut," kata Wakil ketua 1 AMS Distrik Sumedang, Rully Krisna Peryoga.

Selain membangun sekretariat kepemudaan di lingkungan Cipada, AMS juga akan turut membantu pembangunan rutilahu di Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Selatan dalam waktu dekat ini. " Nanti kami juga akan bantu pembangunan rutilahu di Margamukti. Kita akan siapkan tenaga kerjanya," ujar Rully.

Selain itu, masih dalam rangkaian hari jadi AMS ke 50, akan digelar juga rapat koordinasi di Bali yang diikuti oleh seluruh perwakilan AMS diseluruh daerah. " untuk persiapan itu, kita juga akan menyiapkan orang-orang untuk dikirim ke Bali dalam menghadiri rakor tersebut," sebutnya.

Dengan sejumlah kegiatan tersebut, Rully berharap agar AMS bisa memberikan kesan yang baik kepada masyarakat, terutama kepada pemerintah daerah. " Kita dengan melakukan kegiatan seperti ini, mudah-mudahan bisa memberikan contoh positif kepada teman-teman yang lain. Selain kita mengawal jalannya program pemerintah, kita juga harus bisa membantu program tersebut," tuturnya. (Bay)

Sabtu, 26 November 2016

Oknum Guru Cabul ditahan polisi

Pelaku Cabul ID kini dithan Polres Sumedang
Oknum Guru Cabul ditahan polisi

Sumedang - Setelah beberapa waktu yang lalu Polres Sumedang melakukan penyidikan terhadap kasus pelecehan seksual terhadap beberapa siswi SD Cikadu, Kecamatan Situraja. Akhirnya Sabtu (26/11) kemarin Unit PPA Reskrim Polres Sumedang berhasil melakukan penahanan terhadap pelaku pencabulan yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berinisial ID (33).

ID yang tak lain adalah guru olah raga korban, merupakan warga asal Dusun Babakan Loa, RT 02 RW 06, Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas. Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostia, membenarkan adanya penahanan terhadap pelaku pencabulan yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

" Pelaku kita amankan atas dasar Laporan Polisi No : LP/175/B/XI/2016/PLD JBR/RES SMD, 11 November 2016, Tentang Tindak Pidana Pencabulan terhadap anak dibawah Umur, dengan korban yang merupakan anak didik atau murid pelaku itu sendiri, yang berinisial PAO (8) asal Dusun Cikadu, RT 001 RW 002, Desa Cikadu, Kecamatan Situraja," katanya, Sabtu (25/11).

AKP Dadang juga menjelaskan, kronologis kejadian tersebut bermula ketika sedang pada jam pelajaran olag raga. Pelaku mencabuli korban, dan memberikan uang Rp 5000 sebagai gantinya.

" Pelaku mencabuli korban pada saat jam pelajaran olah raga di lapang sepak bola Paringga pada Jumat (21/10) lalu sekitar pukul 09.00. Pelaku melakukan pencabulan terhadap korban dengan cara menciumi bibir dan pipi korban, meraba-raba payudara korban, dan merogoh serta meraba bagian vagina korban. Setelah mencabuli korban, pelaku memberikan uang sebesar Rp. 5000 untuk jajan bersama teman-temannya," ujarnya.

Akibat ulah bejadnya tersebut, ID terancam akan dipenjara hingga 5 tahun. " Pelaku akan terkena Pasal 82 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," sebutnya. (Bay)

Oprasi terpadu polres amankan 2 orang mencurigakan

kedua orang mencurigakan diamankaan ke sat reskrim Polres Sumedang
Oprasi terpadu polres amankan 2 orang mencurigakan

Sumedang- Sabtu (26/11) malam sekitar pukul 22.30, Polres Sumedang menggelar Oprasi Terpadu dengan melakukan patroli di sekitar wilayah kota Sumedang. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Iptu M Wahidin Agusni bersama 9 anggota lainnya dari Sabhara, Reskrim, Intel dan Provos. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir tindakan kejahatan yang ada di wilayah hukum Polres Sumedang.

" Kami melaksanakan kegiatan tersebut, agar bisa menekan angka kejahatan di Sumedang. Oleh karena itu, pak Kapolres terus memerintahkan kami untuk melakukan patroli di sejumlah daerah, khususnya di titik-titik rawan kriminal," kata Kasub Bag Humas Polres Sumedang, AKP Dadang Rostia, Minggu (27/11).

Hasil dari oprasi terpadu tersebut, Polres Sumedang berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga akan bertindak kejahatan. Diantaranya adalah E (25) warga Dusun Cihanyir RT 003 RW 010, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, bersama rekannya RZ (25), asal Duaun Ciledug RT 03 RW 06, Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong.

" dalam oprasi tersebut, anggota kami berhasil mengamankan 2 orang mencurigakan di TKP Asrama Polisi, Jalan Angkrek, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara. Jadi si RZ ini sedang berada di atas motor, sedangkan si E tengah berada di dalam lingkungan asrama," ujar AKP Dadang.


Kecurigaan polisi pun meningkat setelah ditanganya didapati sejumlah alat-alat berbahaya yang biasa digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan. " Setelah diperiksa petugas, kami menemukan alar-alat yang mencurigakan. Oleh karena itu, kami langsung amankan kedua orang tersebut bersama 1 unit KR2 Honda Beat tanpa STNK no. Pol. D 4594 VBR, 1 buah Kampak, 1 buah Obeng kembang, 1 buah Pahat besi, 1 lembar STNK KR2, 3 buah hand phone, dan 2 buah dompet. Didalam dompet tersebut berisikan 1 buah Kartu identitas Satpam atas nama orang tersebut, 1 buah Sim C atas nama orang tersebut, 2 buah KTP atas nama kedua orang tersebut, beserta ATM BRI dan kartu BPJS," terangnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP, kedua orang tersebut langsung diamankan ke Polres Sumedang untuk diperiksa lebih lanjut. " Selanjutnya pada pukul 23.30, ke 2 orang tersebut di serahkan kepada piket Reskrim Polres Sumedang untuk di lakukan penyelidikan lebih lanjut," tuturnya. (Bay)

Jumat, 25 November 2016

Polres bekuk dua pengedar sabu

Sumedang - Polres Sumedang baru saja mengungkap jaringan pengedar sabu-sabu di Kabupaten Sumedang. Penangkapan tersebut dilakukan tim Sat Res Narkoba Polres Sumedang pada hari Kamis (24/11) malam sekitar pukul 21.30 di Kecamatan Cimalaka.

Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai, melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostia, membenarkan adanya penangkapan tersebut. " Tersangka kita tangkap di pos ronda jalan raya Sumedang - Cirebon KM 04, Desa Serang, Kecamatan Cimalaka, pada Kamis malam kemarin," katanya, Jumat (24/11).

Dari penangkapan tersebut, Sat Res Narkoba Polres Sumedang berhasil amankan 2 tersangka yang diduga sebagai pengedar atas nama AS (46) dan HT (32). Dan dari tangan tersangka, petugas juga berhasil amankan sejumlah paket Sabu siap pakai. " Ketika kita geledah, kita temukan baramg bukti berupa 3 paket narkoba jenis sabu, yang dibungkus. Paket sabu itu sempat mereka buang ke bawah pos ronda," ujar AKP Dadang.

Setelah di periksa di TKP, AS yang merupakan warga Kampung Cisalastri, Rt 02 Rw 05, Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kabupaten Bandung, bersama rekannya HT asal Dusun Cikondang, Rt 04 Rw 02, Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, bersama alat bukti 3 paket sabu seberat 2, 64 gram tersebut langsung diamankan dan dibawa ke kantor sat narkoba Polres Sumedang tuk proses lebih lanjut.

" setelah kita periksa, kedua tersangka bersama 3 paket sabu yang masing masing seberat 0,64 gram, 0,94 gram dan 1,064 gram, kita amankan ke kantor sat res Narkoba. Kita akan melakukan pengembangan keterangan tersangka dan barang bukti serta proses lebih lanjut dengan melengkapi mindik," sebutnya.

Sementara itu, dengan segala bukti yang ada, kedua tersangka akan terkena Pasal 114 ayat (1) dan atau Pasal 112 ayat (1) dan atau Pasal 127 ayat (1) hurup a, UU RI Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika. (Bay)
Sekretaris DPD Golkar Kab Sumedang, Yogie Y Sentosa
Yogie akan maju jadi cabup?

Sumedang - DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang, belum menentukan kandidat internal untuk dicalonkan di Pilkada 2018 mendatang. Hal tersebut berbeda dengan 2 partai besar lainnya seperti PDIP dan PPP. Seperti yang pernah diberitakan dibeberapa waktu yang lalu, DPC PDIP Kabupaten Sumedang telah mempersiapkan pimpinan partainya, Irwansyah Putra, sebagai calon bupati mendatang. 

Hal tersebut disusul dengan dukungan untuk ketua DPC PPP Kabupaten Sumedang, Doni Ahmad Munir, yang sama-sama menyatakan siap maju untuk jadi bupati Sumedang. Ketika 2 Partai besar tersebut menunjukan kesiapannya dalam menyambut Pilkada 2018 nanti, Partai Golkar masih belum menunjukan siapa yang akan dicalonkan dari internal partai berlambang beringin tersebut. 

Namun, berdasarkan pengamatan dilapangan, sudah ada beberapa nama petinggi partai yang tampak eksis menaikan popularitasnya. Salah satunya adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang, Yogie Yaman Sentosa.

Yogie, sering tampil di berbagai kegiatan yang berada diluar dapilnya. Bahkan, sampai saat ini, Yogie kerap melakukan sosialisasi melalui medsos dengan mendesign foto dirinya menjadi sebuah memei. Hal itu dilakukannya secara signifikan dalam beberapa minggu kebelakang. Namun demikian, jika Yogie bertujuan untuk maju di Pilkada mendatang, ia harus bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. Pasalnya, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi hanya akan menunjuk calon yang memiliki elektabilitas tinggi.

" Pilbup itu kan tahun 2018 nanti, jadi masih lama. Ya tentunya kita akan melihat elektabilitas kandidat. Siapapun yang akan maju untuk Sumedang, Golkar akan sangat terbuka bagi mereka yang ingin melangkah sebagai calon bupati. Kemudian, nanti yang memiliki elektabilitas paling tinggi, itu yang akan diusung oleh partai Golkar," kata Dedi, baru-baru ini.

Dan eksistensinya Yogie di beberapa kegiatan, serta media sosial seolah menunjukan jika dirinya berharap masuk survei yang akan dilakukan oleh Golkar pada November ini seperti yang disampaikan oleh Dedi. " Kita akan melakukan survei pada pertengahan November ini. Dan kita akan melihat siapa yang memiliki elektabilitas paling tinggi. Walaupun belum tentu juga, karena melihat waktunya masih lama sekitar 1,5 tahun lagi, yang nantinya masih akan mengalami perubahan," tuturnya.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi langsung kepada Yogie Yaman Sentosa, ia belum bisa menyampaikan langsung secara pasti. " Ya saat ini belum bisa bicara apa-apa. Kita lihat saja nanti. Karena tidak hanya saya, mungkin yang lainnya juga berpotensi, seperti pimpinan partai, Sidik Jafar," tuturnya. (Bay)
Cosumer Service Baznas Sumedang menunjukan kupon infak 2000
Infak 2000 bantu bidang keagamaan, sosial dan pendidikan

Sumedang - Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Sumedang, terus meningkatkan program Infak 2000 ke sekolah-sekolah dengan sasaran anak sekolah. Hal tersebut bertujuan guna menumbuhkan jiwa sosial dalam membantu sesama. Pasalnya, hasil dari impak 2000 tersebut akan disalurkan kepada keagamaan, sosial dan pendidikan.
" Kenapa ada infak 2000, itu kan dari pada menunggu uang yang besar, mending ngambil dari uang yang kecil untuk menjadi besar. Dan itu akan bermanfaat untuk memberikan bantuan dalam hal keagamaan, sosial dan pendidikan. Apalagi program ini juga diketahui dan disetujui oleh bupati," kata ketua Baznas Kabupaten Sumedang, H Ali Badjri, Jumat (24/11).

Adapun teknis dalam pembagian kupon, sesuai yang diperintahkan oleh bupati setiap 1 bulan sekali yang dibagikan kepada UPTD Pendidikan di tiap Kecamatan. Namun, dikarenakan ada sebagian lokasi kecamatan yang berjarak jauh, maka dengan disepakati bersama pembagian kupon tersebut menjadi 2 bulan sekali.

" Jumlah kupon yang dibagikan di tiap kecamatan berbeda, sesuai dengan jumlah murid yang masuk kategori mampu. mulai dari 1000 kupon seperti di Kecamatan Surian, sampai 10 ribu kupon seperti di Cimanggung dan jatinangor. Kupon tersebut tidak bisa dipalsukn, karena ada nomor registrasinya yang juga terkomputerisasi di kantor. Itu didrop ke UPTD oleh para UPZ di tiap kecamatan. Dan ketika disetorkan pun itu harus dilampirkan dengan sisa sobekan kupon tersebut yang sudah dilegalisir dan ditanda tangani," ujarnya.

Selain itu, jumlah uang dari infak 2000 tersebut secara transparasi dapat dilihat oleh siapapun dengan menghubungi Call Center Baznas di nomor 0823-3333-3305. Masyarakat dapat melihat dengan cara melakukan sms ke nomor tersebut. " Nanti setelah sms ke nomor itu akan muncul banyak pilihan. Termasuk untuk melihat jumlah hasil dari infak 2000 itu. Selain itu, jika ingin melihat total uang yang sudah kita salurkan, itu juga dapat dilihat disitu. Itu adalah upaya kami untuk bisa transparan kepada publik. Dan tiap tahun juga kita akan publikasikan hasil laporan tahunan kami," sebutnya. (Bay)
Ist
OZL ke 10 Polres keluarkan 2000 lebih surat tilang

Sumedang - Oprasi Zebra Lodaya 2016 yang digelar sejak Rabu 16 November kemarin hingga saat ini, sudah mengeluarkan lebih dari 2.000 surat tilang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub Bag Humas, AKP Dadang Rostia.

" Iya, sejak hari perdana kita sudah menjaring banyak pelanggaran berlalu lintas. Untuk pelanggaran berat kita sudah dapatkan 1.233 pelanggar, 641 pelanggar sedang dan 257 pelanggaran ringan," katanya, Jumat (17/11).

Selain itu, AKP Dadang juga menjelaskan, Sat lantas Polres Sumedang turut melakukan oprasi disejumlah titik rawan kecelakaan. Dan setelah 10 hari oprasi tersebut digelar, hanya sekitar 3 kejadian kecelakaan yang terjadi di wilayah Sumedang. " Kita terus lakukan oprasi untuk menekan angka kecelakaan. Dan selama oprasi ini kurang dari 5 kasus laka lantas yang terjadi di wilayah Sumedang," ujarnya.

Sementara itu, di Wilayah Tanjungsari, sejumlah petugas satuan lalu lintas juga turut mengamankan arus lalulintas yang kerap macet. " untuk di Tanjungsari yang termasuk ke jalur rawan macet, kita melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi kemacetan. Salah satunya kita pasang ploting pers dan pengaturan lalulintas disana," sebut AKP Dadang. (Bay)

Pelaku Cabul Terus Bertambah


Humas sekaligus Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Sumedang, Tofan Husma Pattimura, SH
Sumedang – Kasus pencabulan di Kabupaten Sumedang terus menunjukan peningkatan. Jumlah pelaku yang telah masuk bui di Lapas kelas II B Kabupaten Sumedang dengan data putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Sumedang, terhitung ada 23 perkara. Sementara data yang ada di lapas, sekitar 35 pelaku cabul yang telah mendekam dipenjara selama tahun 2016.
Humas sekaligus Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Sumedang, Tofan Husma Pattimura, SH menjelaskan kemungkinan besar masih ada terpidana pencabulan yang belum menerima putusan pengadilan. “Yang lainnya mungkin masih proses, dan 23 ini sudah diputuskan. Yang di Lapas itu, pada dasarnya disini itu kan lapas dan rutan. Dan yang di Rutan itu dia yang belum menerima putusan, atau dia masih diproses di pengadilan,” katanya, Kamis (24/11).
Tofan juga memastikan, jika semua kasus pencabulan tersebut rata-rata ditahan. “Alurnya itu kan dari Polres terlebih dahulu, terus kekejaksaan. Dari kejaksaan, kalau dinyatakan lengkap menurut kejaksaan baru dilimpahkan ke Pengadilan Negeri. Lalu di pengadilan negeri mulai diperiksa. Statusnya diperiksa, ditahan tidaknya dan sebagainya, dan ini rata-rata semua ditahan. Dan juga nanti dibedakan antara pelaku anak-anak dan dewasa,” ujar Tofan.
Sementara itu, alasan para pelaku yang belum menerima putusan dari Pengadilan Negeri, karena dikhawatirkan pelaku akan melarikan diri atau menghilangkan alat bukti.
“Orang yang ditahan itu bisa dikenakan penahanan bisa juga tidak, tergantung dipihak tingkat pendidikan yang memenuhi syarat objektif atau subjektif. Dan itu di atur didalam KUHP. Kenapa seperti itu, karena Tersangka dikhawaturkan melarikan diri, menghilangkan alat bukti atau melakukan tindakan pidana serupa, makanya perlu untuk ditahan,” sebutnya.
Berdasarkan hasil penulusuran Sumedang Ekspres di lapangan, data kasus pencabulan tahun 2016 dari LP kelas II B Kabupaten Sumedang terdapat sekitar 35 pelaku yang sudah ditahan. Sementara data dari pengadilan negeri sejumlah 23 kasus yang sudah diputuskan.
Untuk tahun sebelumnya, (2015), data dari Lapas Sumedang sebanyak 27 pelaku. Sementara dari pengadilan yang sudah diputuskan hanya sekitar 12 kasus.
“Untuk tahun 2015 memang ada 12 perkara yang kita putuskan, 3 perkara anak-anak 9 perkara dewasa. Itu lama putusan atau hukuman 6 bulan penjara sampai dengan 12 tahun penjara dan denda Rp1 sampai 200 juta. Kalau untuk 2016 kita 23 perkara dengan 7 perkara anak dan 16 perkara dewasa. Lama putusan atau hukuman 3 sampai 13 tahun penjara dan denda Rp60 juta sampai Rp1 Miliar. Itu data sampai per hari Rabu (23/11) kemarin,” tuturnya. (bay)

Robi tewas dijalan, diduga korban tabrak lari

PASEH – Diduga jadi korban tabrak lari, Robi (25) warga Dusun Biru, Desa Bongkok, Kecamatan Paseh, tewas mengenaskan di Jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di Dusun Andir, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Rabu (23/11) malam.
Informasi yang diterima Sumeks, kecelakaan itu melibatkan sepeda motor yang diduga bertabrakan dengan sebuah truk. Akibat kecelakaan tersebut, seorang penumpang motor, Robi (25), tewas di tempat kejadian.
Sementara itu, pengemudi motor Riki Buntara (22), warga Dusun Jambu, RT 01 RW 02, Desa Jambu, Kecamatan Conggeang mengalami luka parah ditubuhnya. Pasca kejadian tersebut, Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Sumedang.
Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai, melalu Kasubag Humas, AKP Dadang Rostia, mengatakan, kejadian tersebut diketahui Rabu sekitar pukul 22.15.
Dari kejadian tersebut, tidak ada yang tahu persis kronologis kejadiannya. Namun menurut kesaksian dari warga setempat, AKP Dadang menerangkan jika korban datang dari arah Bandung menuju Cirebon menggunakan sepeda motor jenis Honda beat nopol E 3449 IP.
“Kebetulan pada saat kejadian tidak ada yang tahu persis kejadiannya seperti apa,” katanya, Kamis (24/11).
Di lokasi kejadian, diduga motor yang ditumpangi keduanya bertabrakan dengan sebuah truk yang datang dari arah berlawanan. Namun sayang, setelah terjadi kecelakaan yang merenggut satu nyawa, truk tersebut malah melarikan diri.
“Untuk saat ini, truk yang diduga menabrak korban masih belum teridentifikasi karena melarikan diri usai tabrakan. Saat ini perkaranya sedang ditangani oleh Unit Lakalantas Polres Sumedang,” ujar AKP Dadang. (bay)

Kamis, 24 November 2016

Kasus Cabul terus meningkat

Sumedang-Kasus pencabulan yang terjadi di sejumlah daerah telah menjadi perhatian publik. Seperti yang terjadi di daerah Kapuas, provinsi Kalimantan Tengah, Keluarga korban sempat menangis karena pelaku pencabulan terhadap anaknya masih berkeliaran di daerahnya. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Sumedang, dimana pelaku pencabulan yang diduga oknum guru tersebut masih berkeliaran di Sumedang. Dengan kejadian tersebut, diharapkan Polres Sumedang dapat segera mengadili pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Salah satu publik figure yang meminta agar kasus tersebut segera di selesaikan adalah Anggota Komisi 10 DPR RI yang membidangi pendidikan, H Doni Ahmad Munir. Ia mendorong agar pelaku bisa segera di adili. " Saya berharap pihak kepolisian bisa segera menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.

Berdasarkan pantauan dilapangan, jumlah pelaku pencabulan di Kabupaten Sumedang yang telah di bui sampai November 2016 saat ini, sudah ada sekitar 35 orang. Dan jumlah berikut dinilai bertambah dari tahun 2015 lalu. " untuk tahun ini memang bertambah. Kalau tahun kemarin ada sekitar 27 pelaku yang dimasukan ke LP. Kalau sekarang sudah mencapai 35 pelaku, dan terakhir yang masuk itu pada tanggal 3 November 2016 kemarin," kata Ka Lapas II B Kabupaten Sumedang, Ika Prihadi Nusantara, melalui Kasubsi Registrasi, Tatang Sudriana.

Sementara itu, untuk kejadian pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum guru di SD Cikadu, Kecamatan Situraja, yang terjadi beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum masuk kedalam pengadilan. " Yang guru belum masuk ke pengadilan. Sementara, kami masih belum liat data perkara ini," ujar Humas sekaligus Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Sumedang, Tofan Husma Pattimura, SH.

Ditempat terpisah, Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasub bag Humas, AKP Dadang Rostia mengatakan, kasus tersebut sedang terus di proses. Namun, AKP Dadang belum bisa menyampaikan lebih jauh lagi dikarenakan menyangkut privacy. " Kasus ini terus berjalan, dan terus kami proses. Untuk lebih jauhnya kami belum bisa menyampaikan apa-apa terlebih dahulu, karena ini juga menyangkut privacy korban yang harus kita jaga," tuturnya. (Bay)

Rabu, 23 November 2016

Ketua Umum DPP PPP, M Romahurmuziy
Doni akan tetap dukung Romi

Sumedang- Terkait dengan Putusan PTUN Jakarta Rabu (23/11) yang membatalkan SK Menkumham tentang pengesahan kepengurusan hasil Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur pada April 2016 lalu, DPP PPP dibawah Ketua Umum M. Romahurmuziy akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, ketua DPC PPP Kabupaten Sumedang, H Doni Ahmad Munir, akan tetap mendukung Romahurmuziy untuk menjadi ketua umum DPP PPP. " Kami akan tetap mendukung Romi," katanya ketika dihubungi, Rabu (23/11)

Walaupun dengan kondisi tersebut, Doni pastikan tidak akan berpengaruh terhadap kondisi partai di Kabupaten Sumedang. " Kemenkumham dan PPP pak Romi saat ini telah mengajukan banding. Oleh karena itu Insya allah itu tidak akan berpengaruh terhadap kesolidan PPP di Kabupaten Sumedang," ujar Doni.

Doni yang baru saja menggelar Musyawarah Cabang ke IIX PPP Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Subang, berharap polemik yang ada di tubuh partai berlambang kabah tersebut segera berakhir dengan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. " Saya berharap ini bisa secepatnya selesai.  dan Kader PPP juga yang ada di bawah bisa  tetap solid," jawabnya singkat. (Bay)

Selasa, 22 November 2016

Hasil Polling para kandidat terus alami perubahan

PEROLEHAN  hasil sementara poling bakal calon Bupati Sumedang pilihan rakyat di hotnewssumedang.blogspot.co.id , menunjukuan adanya perubahan dari hari sebelumnya.

Terbukti, perubahan cukup Signifikan terjadi dengan sejumlah kandidat pilihan masyarakat seperti, Irwansyah Putra yang kini berada di 4 persen, Zainal Alimin 8 persen, Kompol Setya Widodo 23 persen,Herman Suryatman 4 persen, Eka Setiawan 1 persen dan Agung Anugrah 2 persen.

Sementara itu, Doni Ahmad Munir masih tetap memimpin dengan perolehan sementara menjadi 54 persen.

Catatan tersebut kami dapati pada jam 07.00 WIB.

Kami melakukan poting ini hanya tinggal empat hari lagi, untuk kedepannya tentu kami akan menambah nama-nama para kandidat sesuai dengan permintaan masyarakat.

Semoga bermanfaat
Ucie Sucita, artis pendatang baru asal Sumedang
Ucie Gadis cantik asal Sumedang, calon penerus Rossa

Sumedang - Kabupaten Sumedang terus melahirkan banyak publik figur dalam dunia entertainment. Setelah sebelumnya muncul bibit-bibit baru dalam dunia musik, seperti Vera KDI dan Hayati D'Academy, kini muncul lagi pendatang baru asli Sumedang yang bernama Suciati Ekasari, keluaran SMAN 1 Sumedang.

Berbeda dengan yang lainnya, wanita cantik yang akrab dipanggil Ucie Sucita tersebut sudah menoreh banyak prestasi di dalam dunia entertain. Salah satunya adalah pada 9 November kemarin, wanita kelahiran Sumedang, 28 Mei 1990 tersebut berhasil menyabet penghargaan kategori Artis penyanyi Dangdut pendatang baru wanita terpopular, di Indoneaian Dangdut Award Indosiar.

Ucie yang memiliki 1,5 juta viewer di lagu pertamanya ' Aku Bukan Batu Cincin ', juga merupakan seorang artis sinetron. " Iya, alhamdulillah saya juga ikut main jadi pemeran antagonis di Sinetron Senandung. Saya disana berperan sebagai Puput," katanya, Selasa (22/11).

Setelah sukses dalam entertain, Ucie yang juga kini terikat kontrak di Nagaswara tersebut, saat ini kembali masuk nominasi Anugrah Dangdut Indonesia, Kategori Penyanyi Dangdut Pendatang Baru Terpopuler di MNC TV. Ia berharap, dari berbagai prestasi yang diraihnya di Ibukota, bisa turut mengharumkan daerah kelahirannya di Kabupaten Sumedang, seperti artis fenomenal Rossa.

" Alhamdulillah, nama saya bisa jadi besar setelah main sinetron Senandung. Secara tidak langsung itu telah memperkenalkan nama saya Uci sucita. Jadi kalau kemana-kemana, nama itu sudah mulai banyak dikenal. Dan itu juga sangat berpengaruh saya bisa masuk dalam nominasi ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal kesuksesan saya dan bisa jadi motivasi juga dalam berkarya di balantika musik Indonesia," tutur wanita yang beralamatkan dilingkungan Kaum, belakang masjid Agung Sumedang tersebut. (Bay)
Ketua DPC PPP Kab Sumedang, Doni Ahmad Munir (Net)
Doni munir yakin maju di pemilukada 2018

Sumedang - Sekretaris Pimpinan fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) RI Doni Munir ST. MM. mengatakan, pihaknya meyakinkan jika jabatannya sekarang sebagai anggota DPR RI rela dilepas dan siap untuk maju dalam ajang Pemilhan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) kabupaten Sumedang tahun 2018 mendatang.

''Selain permintaan dari masyarakat, keputusan untuk maju di pemilukada tahun 2018 tersebut dipinta juga oleh internal partai dalam hal ini  Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, " terangnya kepada wartawan seusai acara Sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka tunggal ika di aula Desa Cilayung, Selasa (22/11/2016) Sore.

Tak hanya itu, lanjut Doni, sebagian tokoh masyarakat sumedangpun meminta untuk melanjutkan kiprah PPP yang mana salahsatu partai besar dengan jumlah suara hak pilih terbanyak di kabupaten sumedang.

"Saat ini, saya harus yakin untuk ikut serta dalam pemilu kada nanti pasalnya, ada beberapa program yang harus dilanjutkan dan itu menjadi kewajiban kami selaku kader PPP,"katanya.

Selain itu, tutur Doni, sebagai kader PPP  pihaknya merasa bertanggung jawab untuk memajukan pembangunan di kabupaten sumedang dengan maksimal.

"Ya, mohon do'a restunya dari segenap warga sumedang semoga apa yang dicita-citakan masyarakat sumedang dapat terwujud demi kemajuan kabupaten sumedang,"ucapanya. (Aln)
Stone Claser 99 Dusun Sukasari RT 03 RW 04 Desa Tolengas Kecamatan Tomo
Pekerja Cluser tewas dilokasi kerja

Tomo - Eye Carya Bin Anam (31) warga Dusun Sukasari RT 02/ RW 04 Desa Tolengas Kecamatan Tomo harus meninggal dunia di tempat kerja, Selasa (22/11). Korban diketahui meninggal oleh rekan kerjanyanya, Hendra bin Asep dan Jumali di Stone Claser 99 Dusun Sukasari RT 03 RW 04 Desa Tolengas Kecamatan Tomo.

Kapolres Sumedang, AKBP Agus Iman Rifai, melalui Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Budi Nuryanto SPd mengatakan korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 11.10. Sebutnya, menurut keterangan saksi Hendra posisi korban pertama kali diketahui sedang menyandar di mesin ayakan. "Badan korban mengarah ke timur seperti sedang duduk di besi kawat dinamo ," kata Budi kepada wartawan melalui rilisnya, kemarin.

Disebutkan Budi, kemudian korban diangkat dan di bawa ke kantor. Namun, saat itu korban sudah tidak bernafas. "Akhirnya korban dibawa ke Puskesmas Tomo sekitar puku 11.30," tandasnya.

Dikatakan Budi, setelah diperiksa di Pukesmas Tomo, pihak Puskesmas Tomo menyatakan korban mempunyai penyakit. "Menurut informasi di lapangan korban menderita pusing dan sesak napas telah lama. Sehingga, menyebabkan korban meninggal," tukasnya.

Menurutnya, pihak kepolisian melalui Polsek Tomo mengambil langkah-langkah. Diantaranya, melakukan cek TKP, melakukan pengecekan korban di Puskesmas Tomo dan mencatat identitas saksi-saksi. "Sementara untuk anggota yang ke TKP antara lain Kapolsek Tomo, Kompol Doto, unit Reskrim Polsek Tomo, petigas SPKT dan unit Intel Polsek Tomo," jelasnya. (Bay)
Awel berpesan agar masyarakat Sumedang pilih pemimpin terbaik

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PDIP asal Kabupaten Sumedang, Drs. Agus welianto santoso. SH,

Kota-Menjelang bergulirnya Pilkada 2018 mendatang, sejumlah kandidat sudah banyak yang muncul ditelinga masyarakat. Sejumlah pihak berpendapat, adanya suasana politik yang sudah hangat sejak saat ini, merupakan salah satu imbas dari akan berlangsungnya Pilkada serentak di tahun 2017 nanti. Dosen tetap Universitas Nusantara, Bandung, yang juga pernah aktif dalam politik, Maman Suherman, Drs. M.M.Pd, mengatakan, imbas dari akan segera berlangsungnya Pilkada serentak nanti di sejumlah daerah turut menular ke daerah lain seperti salah satunya Sumedang. Maman menilai sebagian masyarakat tampaknya sudah antusias dari sekarang.

" Pilkada serentak itu akan berlangsung pada tahun 2017 dibeberapa daerah atau provinsi di Indonesia, dan itu akan jadi pesta rakyat. Nah, hal yang menarik dari dampak pilkada serentak di tahun 2017 ini, adalah sudah mulai tampak dimanfaatkan oleh sejumlah kandidat untuk menaikan isue para bakal calon. Padahalkan di Sumedang itu Pilkadanya baru akan dilaksanakan pada 2018 mendatang," katanya, Selasa (22/11).

Terlepas dari semua itu, Maman menilai itu merupakan suatu hal yang wajar. Karena eksistensi, khususnya bagi para bakal calon akan membantu untuk menaikan popularitasnya. " Isue yang telah berkembang tentang bakal calon di Sumedang saat ini, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja. Apalagi jika memang masyarakat mengharapkan sosok bupati yang tepat. Dan saya pikir itu tidak masalah selama tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi PDIP asal Kabupaten Sumedang, Drs. Agus welianto santoso. SH, meminta kepada masyarakat Sumedang untuk memilih pemimpin yang terbaik. " Rakyat harus cari pemimpin yang visioner setelah HES tidak ada. Parameter pemimpin harus memenuhi syarat UU yang telah ditentukan," kata pria yang kerap dipanggil Awel.

Awel juga menegaskan, calon pemimpin harus asli sumedang. Dan memiliki pendekatan budaya local wisdem. Hal itu dibutuhkan karena Sumedang tidak lepas dari sejarah ka sumedangan. " Kita seharusnya bisa kembalikan kota Sumedang seperti jamannya bupati DRS Sopian Iskandar dulu. Harus cari pemimpin itu yang jelas titik pamiangannya dan memenuhi sarat sorot tidak tercela. Jangan sampai cari peminpin dengan emosional pragmatis tidak jelas asal usulnya. Apalagi berpotensi kena masalah hukum," tuturnya. (Bay)

Senin, 21 November 2016

Ketua DPC PPP Kab Sumedang, H Doni Ahmad Munir (Net)
Doni unggul pada polling versi Hot News Sumedang

Sumedang-Memantau hasil poling Media Sosial HotNewssumedang.Blogspot.Com,  Senin (21/11) sampai jam 18.00 WIB, cukup menjadi perhatian masyarakat Sumedang. Dari sejumlah kandidat para  Bakal Calon Bupati pilihan masyarakat yang  tengah hangat dibicarakan jelang pilkada 2018 mendatang, poling   tertinggi saat ini diraih oleh Ketua DPC PPP Kabupaten Sumedang, H Doni Ahmad Munir dengan perolehan 59 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Kompol H Setya Widodo dengan jumlah perolehan  21 persen, dilanjut H Zainal Alimin 6 persen, Irwansyah Putra 6 persen, H Eka setiawan 2 persen, Moh Agung Anugrah 2 persen dan  Herman Suryatman 2 persen.

Poling ini sewaktu-waktu akan berubah sesuai dengan  antusias Masyarakat Sumedang yang menginginkan pemimpin terbaik untuk Kabupaten Sumedang. Sementara itu, Poling yang dilakukan oleh Hot News Sumedang ini, semata-mata bertujuan untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Sumedang serta untuk para calon kandidat sendiri, melalui polling ini diharapkan akan menjadikan referensi dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas.( Asn )